Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Liburan Usai Lebaran Selesai, Akankah Para Lansia Merasa Terabai?

1 Mei 2023   23:46 Diperbarui: 2 Mei 2023   12:00 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lansia dan anak muda (Dok.windhu)

"Kami masih ragu untuk operasi. Bapak juga sudah tua, takut kenapa-napa." Kata anak pak Ano.

Alhasil, pak Ano cuma bisa berada di rumah saja."Nggak pernah kemana-mana. Paling jauh cuma sampai depan rumah," ujar pak Ano.

Usai dari rumah pak Ano, saya diajak menjenguk lansia yang baru saja keluar dari rumah sakit. Seorang ibu yang dulunya selalu ramai dan ceria dalam kegiatan lingkungan. 

Sehari sebelum lebaran, baru pulang ke rumah setelah mendapatkan perawatan akibat benjolan di payudara. Saat datang, terlihat masih ada selang yang tertanam dari balik bajunya. Rambutnya sudah botak, katanya efek obat kemoterapi.

"Baru pulang kemarin. Ramadan kemarin coba puasa tapi cuma kuat seminggu saja," ibu itu bercerita. Wajahnya terlihat cerah karena satu demi satu para tetangga datang untuk menjenguknya. Saat kami masih berada disana, sudah ada tetangga lain yang mengucapkan salam di depan rumah.

Usai dari situ, kami mendatangi warga senior lainnya yang lebih banyak menghabiskan waktunya di kasur saja. Usianya sudah sampai pada angka 9. Jika tidak dibantu, untuk duduk di kursi roda pun sudah sulit. "Jangan, jangan ditutup pintu kamarnya," pinta si nenek saat kami pamit untuk pulang.

Lansia dan Kesepian

Ketika semakin bertambah usia, para lansia terkadang merasa kesepian. Anak-anaknya, bahkan cucu-cucunya belum tentu bisa menjadi teman mengobrol yang baik. 

"Sekarang saya kalau terima kabar, isinya informasi duka cita atau sakit," ibu pernah bercerita seperti itu. Tentu saja,sesekali ada juga undangan pernikahan dari anak atau cucu teman.

Lansia membutuhkan teman bercerita yang tepat. Teman berbagi rasa. Sayangnya, teman seusia sudah banyak yang berpulang. Pun, kadang kondisi kesehatan tubuh sudah berkurang dan tidak memungkinkan.

"Kalau memang bapak senang kalau ketemu ibu untuk mengobrol, datang saja ke rumah sering-sering ketemu ibu," kataku pada Irman.

Sempat terdiam, sepupu ini menjawab. "Waktunya, mbak. Nggak tega melepas bapak pergi sendirian sekarang," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun