Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Setelah Tahu Tempe, Tidak Ada Penjual Daging Sapi di Pasar

28 Februari 2022   13:29 Diperbarui: 2 Maret 2022   08:15 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberitaan mengenai rencana penjual daging sapi yang mogok  terkait dengan melonjaknya harga daging sapi di tingkat distributor. 

Seperti halnya yang dialami para penjual tahu tenpe sebelumnya, mereka juga bingung untuk menentukan harga daging sapi per kilogram kepada pembeli/konsumen.  Kenaikan hargiaya operasional di rumah pemotongan hewan (RPH) dan biaya operasional lainnya. 

Sebelumnya, pemotong dan pedagang daging sapi di bawah naungan  jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) memang berniat mogok jualan selama beberapa hari. Lonjakan  harga daging sapi per kilogram itu membuat omzet para pedaging sapi anjlok. Harga daging per kilogram mencapai Rp.160.000.

 Namun berdasarkan pemberitaan kemarin, Ketua Pengurus Wilayah Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Sapi Indonesia (JAPPDI) Asnawi sempat mengatakan batal mogok jualan. 

Alasannya pemerintah menjamin ketersediaan pasokan daging sapi selama lebaran. Pasokan daging sapi yang didatangkan dari provinsi-provinsi binaan Kementerian Pertanian diharapkan mampu menahan harga sapi dalam kisaran harga Rp.140.00 hingga Rp.150.000.

Kenyataannya, penjual daging sapi di pasar  yang dikunjungi hari ini tidak ada. Mungkinkah di tempat lain tetap lancar berjualan? Ataukah karena kebetulan hari ini merupakan hari libur besar? 

Daging beku di supermarket (dok.windhu)
Daging beku di supermarket (dok.windhu)

Jelang Puasa dan Lebaran, Daging Sapi (Biasanya) Naik

Apapun penyebabnya, setiap bulan puasa dan lebaran, kenaikan daging seakan terdengar hal yang biasa setiap tahun. Pembelian daging selama umumnya memang melonjak. Selama ini ketersediaan daging sapi di Indonesia juga diimpor dari Australia dan Brazil.Kenaikan harga daging sapi selama ini seakan suatu hal yang tidak bisa ditawar.

Namun demikian, berbeda dengan saat  tahu tempe lenyap di pasaran selama tiga hari mulai 21 Februari , kosongnya los daging sapi tidak begitu terasa untuk orang rumah.  

Sebab, untuk menu sehari-hari memang tidak terlalu rutin  mengonsumsi daging sapi. Lebih banyak hanya sebagai pencampur rasa sayuran untuk menambah minat makan. 

Biasanya daging sapi di rumah lebih banyak disajikan dalam bentuk rendang, semur, dan dimasak santan. Saat bulan puasa tiba, barulah konsumsi daging sapi ditingkatkan di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun