Bisa jadi jika mereka bingung karena keuntungan akan berkurang dan makin tipis karena penyesuaian harga makanan yang dijual, mereka juga akan ikut menyesuaikan harga makanan yang dijual selama ini. Harga makanan yang dijual akan naik.Â
Harga ketoprak yang biasa keliling perumahan contohnya, sudah beberapa kali menyesuaikan harga. Dari yang dulunya dijual Rp 10.000, sekarang sudah Rp 14.000.Â
Nah kalau harga gas elpiji naik lagi, dalam waktu nggak lama lagi bisa naik. Eh, tapi mereka pakai gas melon kan, ya?
Imbas dari penyesuaian harga elpiji bikin khawatir harga dagangan makanan matang ikut naik. Warteg-warteg, berdasarkan pemberitaan yang kubaca secara online, sudah mulai mengeluh dan melirik tabung melon.Â
Sedih juga jika kemudian harga makanan matang ikutan naik harga. Kalaupun harganya tetap, nantinya juga tetap ada yang berubah. Biasanya yang dikurangi sama penjual adalah dari jumlahnya, kualitasnya, sampai rasanya yang tidak akan sama lagi.
Harga gas elpiji tabung 5,5 kilogram dan tabung 12 kilogram naik, jadi timbul kekhawatiran makanan matang warungan juga naik.Â
Berharapnya sih nggak karena aku masih makan di warung kalau sedang tidak ada di rumah atau beli makanan matang kalau sedang tidak masak. Setidaknya, akan menggoyang kegiatan kulineran untuk sementara waktu.Â
Jkt, 020122
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H