Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Setahun bersama Pandemi, Banyak Kisah Tercipta

2 Maret 2021   23:24 Diperbarui: 3 Maret 2021   12:56 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjemur di pagi hari kala matahari mulai hangat muncul. Demam bersepeda mulai muncul. Tidak sedikit tetangga yang mulai membeli sepeda baru. 

Aku ikutan membawa sepeda ke bengkel untuk dibetulkan. Cukup pakai ini saja, harga sepeda sedang melangit. 

Semua grup whatsapp di ponsel setiap hari juga tak kalah membahas covid. Ada yang bercerita tentang kawannya, saudaranya atau keluarga yang terkena.

Ada yang mengungkapkan kecemasan dan ketakutan akan terkena. Rasa saling menguatkan berbaur dengan banyaknya link informasi covid dari berbagai sumber yang tersebar di wag. Wisma atlet dan rumah sakit penuh! 

Sesekali diselingi ada jualan online yang semakin marak. "Beli sayuran online saja sama mbak Anu, nanti diantar, " gerak cepat tetangga membuat daftar pemesan dan jumlahnya. 

Setiap siang hari, para ojek online berbaris antri untuk mendapatkan makan siang gratis. Kerjasama ibu-ibu mewujudkannya. 

Sayangnya, tak ada lagi ibadah ramadan tahun 2020. Kami tak menyentuh masjid di bulan suci! Salat Jumat pun ditiadakan di masjid untuk beberapa waktu. 

Lebaran yang sepi. Tidakak ada pulang kampung. Tidak ada  tradisi silahturahmi berkumpul di taman perumahan untuk bersalaman dengan seluruh warga untuk saling meminta maaf. 

Lebaran 2020 cukup melalui online. Saling menyapa dan tertawa dituntaskan melalui video call atau aplikasi. 

Ponsel menjadi sangat penting. Keponakan menangis minta dibelikan ponsel baru untuk mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Sekolah harus online. Seluruh tugas ada disitu. Satu ponsel mulai dirasa kurang untuk PJJ dengan jumlah anak di rumah lebih dari satu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun