Tiba-tiba, wuss sebuah jaring yang diayunkan seorang manusia nyaris memerangkapnya.Â
Kipu berkelit. Namun ternyata bukan hanya satu jaring. Kipu mulai ketakutan.
Kalau tertangkap, tak mungkin lagi dia hidup. Padahal, Kipu belum pernah kawin. Masa' harus berakhir mengenaskan seperti ini?Â
Samar, didengarnya suara Rhopa. "Kipu, aku akan mengalihkan para pemburu. Nanti kita bertemu di balik tanaman itu. " Rhopa menawarkan bantuan.Â
Untunglah, siasat Rhopa berhasil. Mereka berdua akhirnya selamat. Peristiwa itu menyadarkan Kipu atas sifat narsisnya yang berlebihan. Juga sikap sombongnya karena punya sayap yang indah.Â
Diam-diam, Kipu memperhatikan Rhopa. Ternyata, Rhopa si Kupu betina ini juga punya sayap yang indah.
Mata Kipu memandangi Rhopa. Kipu ingin mengajaknya untuk mencari nektar bersama.Â
Mulut Kipu tiba-tiba ingin menikmati manisnya cairan sari bunga.Â
Langit cerah.Kipu merasa hari begitu manis. Indahnya alam melekat, saat Rhopa mengikutinya terbang.Â
Kipu mengajaknya berpindah dari satu bunga ke bunga lain. Sudah saatnya untuk berkembang biak.Â
***