Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyoal Sinergi Investasi Pelabuhan-Pelabuhan Indonesia

7 Desember 2020   18:09 Diperbarui: 7 Desember 2020   18:26 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai kini, Ada 3 investasi dalam pelabuhan umum yang butuh dana besar yaitu capital dredging alur dan kolam pelabuhan, pembangunan break water dan rambu-rambu pelabuhan sekali pelabuhan yang bisa dikelola. Semudah mungkin diusahakan bahkan tanpa bayaran. Kalaupun bayar hanya PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).

Pihak swasta kalau ingin masuk, maka barrier entri- nya adalah modal yang cukup intensif. Karenanya pemerintah meringankan swasta di titik-titik tertentu yang memang dibutuhkan untuk dikembangkan.

Sekarang ada beberapa KBPU. Contohnya, Ambon, Sulawesi Selatan, Belitung dan Sumatera Selatan.

Kini, hampir 20-an KBPU, sedang ongoing berupa penyerahan 20,  KBPU besar sebanyak 5 atau 6. Pemerintah, kata Budi, hadir di suatu tempat yang dinilai perlu pelabuhan.

Untuk itu, kerja sama dengan swasta terus diperbaiki, yakni :
1. regulasi dipotong.Studi dilakukan dengan waktu pendek. Biayanya 800 juta jadi 300 juta.. Tinjauan belasan jadi kurang dari 10. Birokrasi dikurangi. Tidak perlu izin banyak paraf. Langsung diskusi panel dan paraf.
2. Banyak sekali pelabuhan yang tidak produktif . Untuk kelola 5 tahun dengan Kemenhub,waktu lebih dari itu dengan Kemenkeu.
3. Kalau ingin membangun sendiri, akan diberi banyak kemudahan.

Kesempatan dan kran investasi pihak swasta dalam pembangunan, operasionalnya, hingga nantinya penyerahan kembali ke pemerintah pada waktunya sudah diberikan pemerintah. 

Di Jakarta, salah satunya pembangunan Pelabuhan Marunda yang dikerjakan PT Karya Cipta Nusantara (PT KCN). Tujuanya untuk mengurangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok.

Pembangunan infrastruktur pelabuhan sangat dibutuhkan. Berdampak pada sisi ekonomi dan logistik bisa menjangkau sampai ke daerah kepulauan. Selain itu akan menekan harga barang dan menyerap banyak tenaga kerja. Sinergi pemerintah dan swasta adalah kunci.

Pembangunan pelabuhan yang nantinya akan terus bertambah di Indonesia tentunya jangan sampai berlarut-larut. 

Terlebih jika seperti Pelabuhan Marunda, yang saat ini saja sudah bisa mengurangi waktu bongkar muat meski belum seluruh dermaga beroperasi karena pembangunannya terkendala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun