Membeli produk paketan bisa jadi lebih untung. Contoh sederhananya, sabun mandi cair. Andaikata harganya lebih murah karena dikemas dua pouch, kenapa tidak? Daripada beli satu saja, kenapa nggak dua sekaligus kalau uangnya ada. Ini lebih hemat, terutama untuk pembelian barang/produk yang tahan lama, awet, dan berkaitan fungsinya.
Produk bundle itu ternyata tidak hanya membuat pembeli puas. Seorang penjual pun bisa menjual barang lebih banyak dengan harga yang murah. Pembelian seperti ini juga bisa diarahkan untuk membeli produk multivitamin, suplemen, dan susu.
3. Pilih promo dan diskon yang paling menguntungkan
Saat pembelian di marketplace, ada beberapa pilihan promo dan diskon. Sebagai pembeli, tentu saja harus pintar-pintar memilih yang bisa menghasilkan keuntungan lebih. Pembelian yang ada cashback-nya.
Promo dan diskon di marketplace umumnya ada di jam-jam tertentu dan ada batas durasinya. Jenis promonya beragam. Ada yang promo dengan persen tertentu, mencapai pembelian maksimal, hingga bebas ongkir.
4. Pilih jarak dan lama pengiriman
Pilih toko online yang berjarak paling dekat dengan rumah lebih menguntungkan. Alasannya lebih pada ongkos kirim. Semakin jauh jarak, sudah pasti semakin mahal juga harga pengiriman kurir. Kecuali, sedang punya voucher bebas ongkir yang memungkinkan pengiriman dari lokasi yang jauh bisa gratis.
Lama pengiriman pun harus diperhatikan. Mengenai pengiriman, bisa pilih yang same day, instan, reguler, atau ekonomi. Masing-masing beda harganya. Kalau produk yang dibeli kuat dan tahan lama, pilih reguler saja, sementara untuk yang mendesak atau tidak awet, lebih baik pada hari yang sama.
5. Bayar Online, Bukan TunaiÂ
Pembayaran transaksi secara online di marketplace lebih menguntungkan. Seringkali, promo dan diskon pembayaran lebih besar ketimbang secara tunai. Saat masa pandemi seperti ini, pembayaran online juga lebih aman dari segi jaga jarak.
Jaga Pengeluaran Uang Tetap Utama
Saat pandemi dan resesi ekonomi seperti saat ini, buatku tetap yang terbaik adalah menjaga pengeluaran. Harus berhati-hati jika tidak ingin nantinya kondisi keuangan jadi tidak baik. Tetap berpegang prinsip dahulukan kebutuhan.