Dinda tak bisa bicara lagi. Sambil mengusap air mata yang mengalir, Dinda pun berbisik lirih sendiri. Pulanglah sekarang, Kanda. Aku rindu kedatanganmu di hari yang fitri. Jangan tunggu sampai tahun depan.
Jangan sampai saat kamu pulang nanti, aku telah bersama dengan orang lain untuk membungkam senda gurau menyakitkan di hari raya. Aku rindu pulangmu di hari raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!