"Semoga kita semua bisa mangintir disini," Â kata Marandus Sirait, pegiat lingkungan hidup dari Taman Eden 100, saat bercerita tentang andaliman. Mangintir, kata orang Batak, Â adalah timbulnya rasa bergetar di lidah karena ada rasa asam, rasa mint, ada rasa pedas, getir kebas yang berpadu. Â Air liur dipancing keluar menikmatinya.Â
Ya, mencicipi masakan yang disajikan dengan menggunakan rempah andaliman, ternyata meninggalkan kesan yang mendalam. Andaliman bukan sekedar bagian bumbu dapur,  yang mampu memberikan cita rasa masakan berbeda. Namun, ada daya pikat dan potensi rempah ini di bidang  kuliner, pariwisata, dan perekonomian.
Andaliman? Menyebut  andaliman, saat ini tentu tidak semua orang Indonesia paham. Geo product  hasil letusan atau erupsi gunung berapi 74.000 tahun lalu ini memang hanya tumbuh di sekitar Danau Toba.  Selama ini, pemanfaatannya pun  sebagian besar  oleh masyarakat,  yang berasal atau memiliki keturunan Sumatera Utara. Utamanya, suku Batak.  Â
Itu pula yang saya lihat, saya cicipi, dan saya rasakan langsung saat menyantap hidangan-hidangan yang menggunakan andaliman di Almond Zucchini Cooking Studio, Sabtu 6 April 2018. Â
Mencoba satu hidangan berbumbu andaliman ternyata tak cukup satu. Rasanya ingin mencoba jenis menu lainnya yang memang disediakan. Apalagi, Â sebelumnya ada cooking demo chef Rahung Nasution menggunakan rempah andaliman, sehingga bisa melihat langsung cara memasaknya.
Nggak menyangka, semua masakan dengan bumbu andaliman yang saya cicipi, bisa tandas ludes di piring. Semuanya menggoda dan tak tahan bila tak dicoba satu persatu  dalam jumlah yang sedikit-sedikit, agar bisa menjajal semuanya.
Sebut saja hidangan black pepper & andaliman spiced tofu, chicken tandroori with andaliman, spaghetti, chicken curry, roti jala, fish satay, anyang, peyek andaliman, fried chicken with tombur spice, kue chocolate chili, hingga cooler drink dengan rempah andaliman.
Saat  ingin mengambil anyang, makanan serupa urap sayur yang diberi andaliman,  yang hanya tinggal sedikit, si ibu juru masak yang datang dari Sumatera Utara menyapa. "Wah, seandainya ada waktu membuat  lebih banyak, pasti anyang yang disediakan lebih banyak," ujarnya, membuat saya tersipu.