Melalui konferensi OOC-lah, akan dilakukan peningkatan kolaborasi dan kemitraan antara berbagai pemangku kepentingan, yang selanjutnya ditindaklanjuti melalui komitmen melakukan tindakan yang kongkrit dan memberikan solusi bagi permasalahan kelautan yang masih dihadapi.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.000 pulau, perhelatan OOC memilki makna besar. Terlebih karena untuk tahun ini diadakan di Indonesia. Ada enam bidang aksi yang akan diusung dalam penyelenggaraan OOC tahun ini.
Enam aksi itu di antaranya perikanan berkelanjutan (sustainable fisheries); kawasan lindung laut (marine protected area); pencemaran laut (marine pollution); perubahan Iklim (climate change); ekonomi biru berkelanjutan (sustainable blue economy); dan keamanan maritim (maritime security).
Kawasan lindung laut, Â misalnya. Hukum internasional mensyaratkan minimum 10% wilayah laut dan pesisir untuk dilindungi secara efektif pada tahun 2020. Saat ini, hanya 4% wilayah laut dan pesisir yang dilindungi oleh hukum.
Pencemaran laut  merupakan persoalan mendesak untuk dibicarakan. Sampah plastik dan limbah perkotaan di seluruh dunia berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Di sejumlah wilayah, plastik mikro sudah melebihi jumlah plankton hingga enam banding satu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI