Dr Wiendra menyebutkan, sejak tahun 2016-2018 (Juni), sudah dilakukan deteksi dini Hepatitis B sebanyak 742.767 ibu hamil. Sebanyak 7.268 bayi berhasil diproteksi dari penularan vertikal ibunya.
Melakukan deteksi dini hepatitis ditegaskan, merupakan langkah penyelamatan generasi penerus bangsa mengingat potensi terjadi sirosis atau kanker hati puluhan tahun.
Sehingga, setidaknya kasus yang dialami oleh kedua teman saya yang anggota keluarganya menderita hepatitis bisa dihindari. Apalagi, Indonesia hingga kini masih menjadi negara dengan jumlah pengidap hepatitis B terbesr di antara anggota WHO SEAR (South East Asian Region).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H