Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Ingat Deteksi Dini Hepatitis, Ingat Generasi Masa Depan

3 Agustus 2018   08:54 Diperbarui: 28 Juli 2021   07:01 2015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Melalui kotoran/mulut 

Termasuk dalam kategori ini adalah hepatitis A dan hepatitis E. Penularannya melalui fecal-oral. Seseorang akan terkena jika mengonsumsi suatu makanan yang tercemar virus hepatitis A (VHA) dan hepatitis E, akibat dari tinja penderita yang dibuang sembarangan/tidak higienis

Hepatitis A jumlahnya lebih banyak di masyarakat. Gejalanya akan muncul dalam rentang waktu 15-50 hari (rata-rata 28 hari), bervariasi mulai dari ringan sampai berat, yakni demam, rasa lemas/lesu, nafsu makan berkurang/tidak ada nafsu makan, mual, muntah, nyeri pada perut bagian kanan atas, air kencing berwarna teh, dan ikterus/warna kekuningan kekuninganyang bisa terlihat pada mata dan kulit. 

Semakin muda usia anak, maka gejala yang muncul umumnya tidak khas atau malah tidak ada gejala.

2. Melalui Kontak Cairan Tubuh

Hepatitis B, hepatitis C, dan hepatitis D merupakan penyakit yang menyerang hati bersifat akut dan kronik, yang disebabkan virus hepatitis B, Virus Hepatitis C, dan Virus hepatitis D. Hepatitis ini bersifat akut dan kronik, serta dapat mengakibatkan siosis (pengerasan hati) dan kanker hati.

Penularannya melalui darah dan cairan tubuh penderita, seperti sperma, air liur, dan cairan otak. Setiap orang bisa tertular hepatitis B, C, dan D, tapi yang berisiko lebih tinggi adalah mereka yang bekerja dengan darah dan produk darah (kecelakaan jarum suntik), pengguna jarum suntuk tidak steril/bergantian, pengguna tato, tindik, pisau cukur, jarum perawatan, wajah, manicure/pedicure tidak steril, pengguna sikat gigi bergantian dengan penderita, pasangan homosex, dan sering berganti-ganti pasangan.

Nah hepatitis B, paling tinggi 95 % berasal dari ibu penderita hepatitis B kepada bayi yang dikandung atau dilahirkan (vertikal). Hanya 5 % secara horizontal. Sedihnya, 1 dari 10 penduduk Indonesia mengidap Hepatitis B.

Hepatitis D lebih jarang daripada hepatitis B dan hepatitis C. Untuk mengetahui seseorang pernah tertular hepatitis B, diperlukan pemeriksaan darah (HbsAg), sedangkan untuk mengetahui seseorang tertular hepatitis C diperlukan pemeriksaan darah (antiHCV).

Penderita hepatitis yang ditularkan melalui kontak cairan tubuh, biasanya tanpa gejala atau hanya mengalami gejala ringan, seperti cepat lelah, mual, nyeri perut, demam, dan nafsu makan berkurang. Sehingga tak jarang, sering terlambat diketahui sudah tahap akut seperti sirosis/kanker hati.

Gambar hati terkena hepatitis (gambar:pphi-online.org)
Gambar hati terkena hepatitis (gambar:pphi-online.org)
Lebih Baik Mencegah dan Deteksi Dini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun