Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"24 Hours To Live", Misi Harus Tuntas dalam Hidup yang Tersisa 24 Jam

7 Februari 2018   10:17 Diperbarui: 7 Februari 2018   10:42 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agen interpol Hongkong Lin yang pernah menembak mati Travis (dok. www.imdb.com)

JIKA punya  kesempatan hidup kembali hanya selama 24 jam setelah kematian, apa yang akan dilakukan? Pikirkanlah. Namun, buat Travis Conrad, ia  ingin menanggalkan kenangan lalu dan menyelesaikan sebuah misi yang bisa menyelamatkan banyak orang.  

Semuanya bermula ketika Travis Conrad, seorang lelaki bayaran  yang bertugas dalam sebuah misi pembunuhan, ditembak mati oleh agen interpol Hongkong Lin.

Di meja operasi kantor Gunung Merah (Red Mountain) kelompok militer rahasia Rusia yang bekerja sama dengan Jim Morrow, kawan lama yang menugaskannya, Travis menjalani pembedahan.

Upaya eksperimen medis yang berhasil karena Travis bisa hidup kembali. Ini ditujukan untuk kepentingan pengungkapan keberadaan Keith Zerra, yang hanya diketahui oleh Travis.

Agen interpol Hongkong Lin yang pernah menembak mati Travis (dok. www.imdb.com)
Agen interpol Hongkong Lin yang pernah menembak mati Travis (dok. www.imdb.com)
Keterangan Keith dapat membahayakan Gunung Merah. Keith tahu rahasia jika Gunung Merah telah melakukan tindakan keji dengan menggunakan manusia sebagai eksperimen medis.

Keith melihat puluhan mayat dengan posisi luka yang sama, yakni jahitan di bagian dada. Tidak sedikit keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.  Keith berada di bawah pengawasan agen interpol Lin.

Melarikan Diri

Saat menyadari hidupnya akan dihabisi setelah Gunung Merah tahu keberadaan Keith, Travis meloloskan diri. Dari dokter di ruang bedah, Travis diberitahu jika meski hidup kembali akibat eksperimen medis, nyawanya akan berakhir dalam waktu 24 jam.

Penandanya adalah serupa jam di pergelangan tangan, yang jam, menit, dan detiknya akan berkurang sesuai dengan guliran waktu. Travis sadar, ia harus melakukan sesuatu yang berarti dengan waktu 24 jam yang dimilikinya. Terlebih, Travis selalu dibayang-bayangi rasa bersalah karena anak dan istrinya yang tewas secara tragis.

Travis Conrad (Ethan Hawke) dibayang-bayangi rasa bersalah atas kematian istri dan anaknya secara tragis (gambar:www.imdb.com)
Travis Conrad (Ethan Hawke) dibayang-bayangi rasa bersalah atas kematian istri dan anaknya secara tragis (gambar:www.imdb.com)
Semua berbalik. Travis yang semula ditugaskan dalam misi pembunuhan, kali ini  justru melakukan upaya misi penyelamatan terhadap Keith dan agen Interpol Lin. Terbang ke Cape Town Afrika Selatan, untuk mengungkap tindakan buruk yang dilakukan Gunung Merah yang telah menyalahgunakan manusia untuk eksperimen medis.

Semua tak berjalan mudah karena banyak sekali anggota pasukan bersenjata terlatih yang meski dihadapi. Membawa saksi kunci pergi dan melakukan penyelamatan terhadap Christoper, anak agen interpol Lin, yang ditangkap oleh pasukan Gunung Merah. Berhasilkah Travis menggunakan waktunya yang hanya 24 jam untuk hidup dan menyelamatkan Christoper dalam berondongan tembakan senjata?

Aksi Laga Penuh Darah

Film 24 Hours To Live produksi Saban Film ini, sejak tayang pembuka penuh dengan aksi laga. Kebut-kebutan mobil dengan menabrak semua yang berada di jalan dan dinding tembok. Tembak menembak senjata. Peluru yang berdesing kesana kemari. Puluhan orang jatuh tertembak dan mati bergelimpangan.

Ya, jadi  siapa pun yang menonton film ini harus siap-siap melihatnya. Darah yang bercipratan hingga ke wajah, akibat aksi tembak menembak yang nyaris ada di sepanjang film berdurasi  1 jam 33 menit ini.

Adegan tembak menembak ada di sepanjang film 24 Hours To Live (gmbar:www.imdb.com)
Adegan tembak menembak ada di sepanjang film 24 Hours To Live (gmbar:www.imdb.com)
Meskipun aksi laga, film ini menyisipkan unsur sisi manusia yang menyentuh. Bahkan bisa dibilang cukup melankolis tatkala Travis selalu saja berhalusinasi tentang istri dan anaknya Jim yang telah tewas secara tragis.

Bayang-bayang istri dan anaknya selalu saja hadir setiap kali Travis menjalankan aksinya. Travis digambarkan sebagai ayah yang bertanggung jawab dan sangat mencintai keluarganya.

Dia pun dekat dengan ayah mertuanya. Travis memiliki penyesalan mendalam karena tidak bisa menyelamatkan keluarganya. Memberikan waktu yang cukup saat anak dan istrinya masih hidup. Luput mementingkan keluarganya semata demi tugas berbahaya yang dilakukannya dan mendapatkan bayaran uang yang banyak.

Sertakan Banyak Stuntman

Film 24 Hours To Live bisa dibilang merupakan film yang menjadi pengobat rindu bagi siapa pun penyuka aksi laga Ethan Hawke. Film ini mulai tayang mulai 7 Februari 2018 di jaringan bioskop seluruh Indonesia, mulai dari Cinemaxx Theatre, CGV Cinema, dan FLIX Cinema. Ethan, lelaki tegap bertubuh besar  179 cm ini memang sudah membintangi puluhan film sejak berkecimpung dalam dunia peran mulai tahun 1985.

Ethan sebelumnya bermain di film Boyhood (2014) dan Training Day (2001). Juga di tiga film drama berjudul tiga Before, yakni Before Sunrise (1995),  Before Sunset (2004), dan Before Midnight (2013). Ethan merupakan sosok multi talenta asal Amerika, yang pernah dinominasikan di Academy Awards sebagai aktor, penulis, bahkan sutradara.

Travis Conrad mencoba untuk selesaikan misi yang harus selesai dalam 24 jam hidupnya yang tersisa. (gambar:www.imdb.com)
Travis Conrad mencoba untuk selesaikan misi yang harus selesai dalam 24 jam hidupnya yang tersisa. (gambar:www.imdb.com)
Menyaksikan 24 Hours To Live bersama rekan-rekan komunitas penggemar film Komik dalam screening film yang digelar di Cinnemax Plaza Semanggi Senin 5 Februari, saya melihat jika dalam film laga berbumbu drama dengan bintang Ethan Hawke, tak melulu mengenai lelaki tangguh berotot yang selalu memegang senjata dan selalu melakukan adegan tembak menembak penuh darah.

Film mampu menonjolkan sisi humanis sebagai manusia dan sebagai seorang ayah. Halusinasi kehadiran anak istri yang telah meninggal berpadu dengan penggambaran betapa canggih dan modernnya markas Gunung Merah. Bahkan gambaran sisi hati seorang sahabat lama pun hadir.

Meski awalnya agak bingung juga selalu tampil adegan anak dan perempuan di sejumlah adegan film.  Namun, diiringi dengan soundtrack film yang memperdengarkan alunan suara khas Marilyn Manson dengan God's Gonna Cut You Down, adegan tembak menembak menjadi lebih seru.

You can run on for a long time

Run on for a long time

Run on for a long time

Sooner or later God'll cut you down

Sooner of later, God'll cut you down

Jadi, wajar saja bila yang terlibat dalam film ini cukup banyak. Saat akhir tayangan film terlihat banyak sekali jajaran nama-nama stuntman. Mereka orang yang paling berjasa dalam sebuah film laga, bukan? Sebagai bintang utama, Travis yang diperankan oleh Ethan Hawke akan berkali-kali lolos dari maut. Sembilan nyawa istilahnya.

Ah ya, mengacu pada judul filmya 24 Hours To Live, yang terpikir adalah bila sempat mengalami hal yang sama, yakni mendapatkan kesempatan hidup kembali setelah mati, dengan rentang waktu 24 jam, apa yang saya akan lakukan?  Bisa jadi, banyak berdoa, minta maaf, dan menyelesaikan misi yang belum tuntas. Kalau kalian?

Keterangan Film :

Judul        : 24 Hours To Live

Produksi  : Saban Film

Sutradara :  Brian Smrz

Durasi      : 1 jam 33 Menit

Pemeran  : Travis Conrad (Ethan Hawke),  Jim Morrow (Paul Anderson).

Frank (Rutger Hauer), Keith Zera (Tyrone Keogh), Lin (Qing Xu), Wetzler (Liam Cunningham

Penulis naskah: Zach Dean, Jim McClain, Ron Mita

 Trailer Film 24 Hours To Live


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun