Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tahun 2018, Euro 4, dan Rindu Kualitas Udara Sehat

5 Februari 2018   12:00 Diperbarui: 6 Februari 2018   13:26 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan kendaraan memenuhi jalan raya itu sudah biasa (dok.windhu)

Apalagi kendaraan yang melewati Jakarta, bukan cuma yang berasal dari Jakarta saja. Banyak juga yang berasal dari daerah-daerah penyangga ibukota, seperti Tanggerang, Bekasi, Depok, bahkan Bogor.

Bus ukuran sedang angkutan umum juga ada di jalan Jakarta (dok.windhu)
Bus ukuran sedang angkutan umum juga ada di jalan Jakarta (dok.windhu)
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sektor transportasi menyumbang 75 persen emisi gas berbahaya pada pencemaran udara. Tingkat polusi yang tinggi di kota besar seperti Jakarta yang banyak penduduknya ini, bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Nah, untuk mencegah dan mengatasi pencemaran udara semakin tinggi karena semakin banyaknya jumlah kendaraan di jalan, sangat dibutuhkan  bahan bakar yang emisi gas buangnya lebih ramah lingkungan.

Standar Emisi Euro

Salah satu standar emisi gas yang buang yang digunakan di dunia adalah standar Euro. Standar ini sesuai dengan namanya, mengacu yang dijual di negara-negara Uni Eropa (European Union/ EU). 

Selain standar Euro, ada juga standar lain, yakni Environmental Protecton Agency (EPA), yang diterapkan oleh industri otomotif di Amerika Serikat. Standar emisi Euro sudah berlaku sejak 1988 dengan sebutan Euro 0.

Penghitungan yang lebih ketat mulai diwajibkan pada 1992 dengan Euro I. Lalu secara bertahap Uni Eropa memperketat lagi peraturan menjadi standar Euro II (1996), Euro III (2000), Euro IV (2005), Euro V (2009), dan Euro VI (2014).

Standar  emisi Euro ini kemudian banyak diadopsi negara-negara di luar Eropa.  Termasuk di Asia. Indonesia merupakan salah satunya. Standar Euro bukan berarti standar untuk meningkatkan kinerja mesin kendaraan, namun standar yang diterapkan, dapat berpengaruh pada lingkungan karena mampu mengurangi polusi udara dari hasil gas buang mesin kendaraan.

Emisi kendaraan bermotor diharuskan memenuhi standar emisi Euro (dok.windhu
Emisi kendaraan bermotor diharuskan memenuhi standar emisi Euro (dok.windhu
Standar  emisi Euro membatasi emisi kendaran bermotor yang mengandung banyak zat berbahaya untuk manusia dan lingkungan, di bawah ambang tertentu. Misalnya karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), sampai volatile hydro carbon (VHC) dan sejumlah partikel lain.

Selain mesin, EURO juga mengharuskan BBM memenuhi standar tertentu keluaran emisi kendaraan, yang diukur dalam batas kandungan sulfur/ppm. Dalam Euro 3 kadar sulfur di bawah 150 PPM, Euro 4 dan Euro 5 kadar sulfur di bawah 50 PPM, dan Euro 6 reduksi sulfur di mesin bensin dan solarpun jauh menurun dan hasilnya juga lebih ramah lingkungan.

Euro 4 Jelang  2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun