Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tahun 2018, Euro 4, dan Rindu Kualitas Udara Sehat

5 Februari 2018   12:00 Diperbarui: 6 Februari 2018   13:26 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan kendaraan memenuhi jalan raya itu sudah biasa (dok.windhu)

3. Pertimbangan Ekspor

Dengan penerapan Euro 4, maka produsen mobil nasional lebih siap menghadapi MEA karena ASEAN sudah menerapkan standar Euro 4.

Pertimbangan lingkungan tentu saja menjadi yang paling utama karena dengan Euro 4 lebih sehat. Untuk bensin, memiliki kandungan nilai oktan (research octane number)  91, kandungan timbal tidak terdeteksi, dengan kandungan sulfur sebanyak 50 (lima puluh) ppm. Untuk minyak solar, memiliki kandungan nilai Cetane 51, kandungan Sulfur 50 ppm, dan viskositas min.2 mm2/s -- maks.4,5 mm2/s.

Intinya, dengan penerapan Euro 4 maka akan ada dua manfaat sekaligus yang bisa diraih, yakni bagi industri kendaraan bermotor, juga bagi lingkungan dan masyarakat.

Dari segi industri, Indonesia basis produksi. Tidak akan tertinggal dari negara ASEAN dalam menghadapi ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA). Potensi untuk membuka pasar ekspor lebih terbuka karena Indonesia memproduksi kendaraan bermotor dengan spek yang sama dengan negara tujuan ekspor.

Buat lingkungan  dan masyarakat, penerapan Euro 4 akan meningkatkan kualias kesehatan masyarakat dan kualitas udara perkotaan menjadi lebih baik. Selain itu, penggunaan bahan bakar menjadi lebih efisien.

Warga ibukota merindukan lingkungan udara yang sehat. (dok.windhu)
Warga ibukota merindukan lingkungan udara yang sehat. (dok.windhu)
Lalu bagaimanan dengan Pertamina? BUMN ini tentu saja berperan dalam penyediaan bahan bakar sesuai dengan ketentuan Euro4 secara bertahap. Saat ini beberapa kilang Pertamina sudah bisa memproduksi BBM dengan kadar sulfur rendah khususnya Pertamax Turbo. Ini merupakan bagian dari tahapan menuju BBM standar EURO IV.

Program Refining Development Master Plan (RDMP) Kilang Pertamina Balikpapan, Cilacap dan Balongan menjadi salah satu jawaban memenuhinya. Bahkan, jika program RDMP tuntas pada 2025, rencana nya Kilang Pertamina akan menghasilkan produk BBM dengan standar EURO 5.

Rindu Lingkungan Udara Sehat

Saya saat ini banyak beraktivitas menggunakan kendaraan online roda dua, yang akan mengantar ke tempat tujuan. Roda dua saat ini menerapkan standar euro 3, sejak tahun 2013. Meski penerapan euro 4  pada roda dua belum ditentukan, penerapan bertahap kendaraan roda empat tipe baru pada tahun 2017 dan tahun 2018 untuk kendaraan yang sedang diproduksi, pastinya akan membantu perbaikan lingkungan.

Masyarakat  yang tinggal di kota besar Jakarta seperti saya,  rindu lingkungan udara yang lebih sehat. Dampaknya tentu saja akan berujung pada tubuh yang sehat.  Tidak ada kata lain, menjaga kebersihan udara, lingkungan yang sehat,  dan penggunanaan kendaraan yang memenuhi standar emisi yang ditentukan, yakni Euro 4, semoga bisa membuat jauh lebih baik. (rwindhu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun