Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Rutinitas Daycare RSJSH, Mereka Bersiap Mandiri di Masyarakat

8 Mei 2017   22:02 Diperbarui: 8 Mei 2017   22:28 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dr Nova Riyanti Yusuf dan UU No. 18 tahun 2014 (dokpri)

Tak hanya terapi musik, ada juga terapi lukis (dokpri)
Tak hanya terapi musik, ada juga terapi lukis (dokpri)
Di daycare, tak melulu hanya mendapatkan terapi musik. Ada berbagai kegiatan lain yang dapat diikuti sesuai dengan minat dan bakat dari peserta. Mulai dari seni tari, seni lukis, kerohanian, relaksasi, olahraga,  dan service benda. Ada juga kegiatan tata boga, seperti membuat  telur asin dan roti. 

Kembali ke keluarga/masyarakat sebagai manusia yang memiliki keterampilan dan mampu mandiri. Itulah yang diupayakan agar orang yang memiliki riwayat masalah gangguan kejiwaan dapat hidup normal seperti sebelumnya.

Diharapkan mereka dapat bekerja kembali di pekerjaan lamanya, tapi kalaupun sudah  tidak bisa, mereka sudah dipersiapkan dengan sejumlah kemampuan wirausaha. 

Mampu hidup di tengah masyarakat dan bisa kembali bekerja secara mandiri itu penting. Kenapa? Maklum saja, karena para pasien daycare RSJSH seluruhnya berada dalam usia produktif, yakni antara 18-50 tahun. Kebanyakan berjenis kelamin laki-laki.

Membuat roti, kue, dan telur asin merupakan kegiatan daycare Tata Boga (dokpri)
Membuat roti, kue, dan telur asin merupakan kegiatan daycare Tata Boga (dokpri)
Selain itu, ternyata orang yang mengalami masalah gangguan kejiwaan, memiliki beragam latar belakang. Bahkan ada yang mempunyai  pendidikan tinggi, seperti lulusan universitas luar negeri maupun lulusan universitas negeri terkemuka.

“Banyak yang melatarbelakangi gangguan kejiwaan. Di daycare tata boga ini, mereka belajar membuat beragam kue, yang  nantinya dapat dijual,” kata Rino, pengajar di terapi boga.

 Di ruangan tata boga instalasi rehab medik RSJSH, jajaran meja-meja dengan berbagai peralatan memasak terlihat di dapur. Alat pemanggang kue oven terlihat. Termasuk etalase kaca untuk meletakkan roti atau kue yang telah matang dibuat. Sedikitnya sekitar 30 roti dapat terjual setiap hari di bagian rawat jalan.

“Pak, pak. Rotinya sudah habis,” ujar salah seorang peserta daycare, yang menggunakan baju ala  koki dengan senang.

Mencicipi hasil masakan peserta daycare dan melihat hasil keterampilan tangan mereka, saya berdecak kagum. Keterampilan jahit misalnya, terlihat sangat apik. Dompet, tas tangan, pot bunga, hingga anyaman yang dipajang tampak rapih disusun di lemari kaca.

Aneka lukisan warna-warni yang indah tampak terpajang memenuhi sisi kiri dan sisi kanan dinding di ruang rehab medik. Seluruh ruangan tampak bersih dan rapi tertata di RSJSH. 

Ruangan Tata Boga yang bersih dan rapi (dokpri)
Ruangan Tata Boga yang bersih dan rapi (dokpri)
Stigma Gangguan Jiwa dan Pasung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun