Pulau Batu Kapal yang berbentuk seperti kapal. Selat Valentine yang serupa bentuk hati dengan pepohonan bakau dan bukit yang indah. Piru, ibukota Seram Barat juga dihadirkan sebagai penghasil kayu putih dengan dihadirkan sebagai perkebunan tempat Bainaya bekerja. Minyak Kayu Putih asli Ambon sudah sangat terkenal ratusan tahun.
Meskipun menghadirkan beragam pesona keindahan dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, khususnya di Pulau Seram, film Salaku tidak meninggalkan pesan lain yang ingin disampaikan. Pesan mengenai posisi perempuan yang tak diuntungkan bila harus menerima kenyataan pahit.
Persoalan kehamilan di luar nikah yang diangkat dalam film Salawaku sangat menyentuh namun mampu dikemas dengan baik. Tak ada kepedihan cengeng yang dihadirkan walaupun jika peristiwa ini sampai terjadi, beban terberat justru berada pada sisi perempuan.
Kehamilan luar nikah menjadi persoalan yang sangat sensitif  dan tabu di Indonesia.  Menembus batasan kelas sosial, batasan agama apa pun, dan batasan wilayah, baik  di kota maupun di pelosok.
Dalam Salawaku, permasalahan pelik ini diambil dari sudut pandang Salawaku, bocah kecil yang masih polos. Salawaku yang diambil dari ditampilkan sebagai pelindung yang sangat sangat menyayangi keluarganya. Menjaga satu-satunya kakak perempuan yang dimiliki. Salawaku diambil dari nama perisai tradisional asal Maluku.
Sosok Binaiya, yang diambil dari nama gunung di Maluku Tengah justru memperlihatkan rasa tanggung jawab yang besar dan merasa bersalah karena telah membuat malu adiknya, Salawaku. Perempuan ini sesuai namanya, Â seakan mampu menyangga langit karena justru dapat mengedukasi Saras, yang ternyata memendam kepedihan serupa dari Jakarta.
Tradisi dan Budaya Maluku