Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keindahan dan Kelenturan Balet di International Ballet Star Gala 2017

9 Februari 2017   11:06 Diperbarui: 9 Februari 2017   11:37 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senangnya menonton International Ballet Star Gala 2017,di TIM (kompasiana)

Moonlight, balet yang diambil dari cerita rakyat korea tentang kebajikan anak pada orang tua (dokpri)
Moonlight, balet yang diambil dari cerita rakyat korea tentang kebajikan anak pada orang tua (dokpri)
 Di Indonesia, perkembangan tarian balet Indonesia memang tidak semaju di negara-negara Eropa. Meski demikian, Indonesia memiliki sejumlah profesional balet yang memajukan balet di Indonesia, seperti Marlupi Sijangga, Nany Lubis, Farida Oetoyo dengan membentuk sekolah balet. Belum termasuk generasi muda yang juga menggemari tarian balet.

Balet tak hanya sekedar tarian saja. Ada unsur kisah, musik, dan koreografi. Menjadi seorang penari balet tidak hanya membutuhkan talenta, melainkan  juga kepercayaan diri, kedisiplinan, kesabaran,ekspresi dan penghayatan karakter yang luar biasa. Kostum,sepatu, dan stoking adalah perlengkapan menari balet yang harus ada.

Saya terkesima dengan pointeatau berjinjit di atas kaki, pas de deux, dan kaki yang terangkat tinggi. Pementasan balet kelas internasional seperti ini akan lebih memajukan perkembangan balet di Indonesia. Banyak yang bisa diketahui dan dipelajari dari pertunjukkan seperti ini. Apalagi, seluruh pebalet yang tampil berasal dari pusatnya balet tertua dan terkemuka di dunia. 

Flower Festival in Genzanomerupakan balet klasik berpasangan yang diperagakan dua pebalet Ulrik Birkkjer dan Ida Praetorius (dokpri)
Flower Festival in Genzanomerupakan balet klasik berpasangan yang diperagakan dua pebalet Ulrik Birkkjer dan Ida Praetorius (dokpri)
Buat saya yang awam balet, pertunjukan balet internasional dari para penari terkemuka dunia ini begitu mengasyikkan. Saya menikmati setiap keindahan gerak dan lagu meski saya harus mencoba untuk memahaminya, dengan membaca katalog yang ada.

Saat masih anak-anak, saya membaca kisah-kisah mengenai penari balet dari sejumlah bacaan, termasuk dari cerita bergambar Nina. Sebatas hanya tahu sebuah kisah film balet, seperti  Black Swan yang dibintangi Natalia Portman.

Maka, saat akhir pementasan International Ballet Star Gala 2017, pantas sekali diacungi jempol untuk Indonesia Dance Society sebuah organisasi independen seni pertunjukan, yang mengembangkan seni tari melalui pendidikan, pelatihan, kompetisi hingga pertunjukan tari.

Setelah kesepuluh top principal dancer memperoleh buket bunga cantik, diiringi dengan tepukan tangan meriah, muncullah Juliana Tanjo, selaku sosok di balik perhelatan balet kelas dunia di Indonesia malam itu. Semoga saja balet di negara Indonesia semakin berkembang dan semakin banyak diminati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun