Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar Rakyat, Potensi dan Identitas Lokal yang Harus Dilestarikan

27 Januari 2017   23:59 Diperbarui: 28 Januari 2017   00:03 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku menguak pasar tradisional mengupas pentingnya keberadaan pasar tradisional (Dokumentasi Pribadi)

Sebuah pasar adalah saksi hidup perjalanan manusia, baik dari sisi penjual maupun pembeli seperti saya, yang dapat berlangsung sejak puluhan tahun. Betapa saling mengaitnya kebutuhan yang saling melengkapi. Untuk berbelanja di pasar, tidaklah perlu berbaji sangat rapi. Mengenakan sandal jepit, bercelana pendek, maupun berdaster pun jadi. 

Lantai pasar yang pecah keramiknya (Dokumentasi Pribadi)
Lantai pasar yang pecah keramiknya (Dokumentasi Pribadi)
Keberadaan pasar rakyat bukanlah sekedar transaksi jual beli secara ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan semata.  Ada nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk. Sebuah identitas budaya lokal dan keramahan yang tercipta. Suatu hal yang tidak akan ditemukan saat berbelanja di plaza ataupun di mal.          

 Saya ingat pernyataan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, saat menghadiri bertajuk “Festival Pasar Rakyat – Merayakan Harmoni Kehidupan”, yang diselenggarakan Yayasan Danamon Peduli didukung Kompasiana, pada 21 Desember 2016 lalu bertempat di Bentara Budaya Jakarta.

Engartiasto Lukita menyatakan mengutamakan keberadaan pasar rakyat, utamanya pasar tipe C. Terlebih dengan adanya rencana revitalisasi hingga 5000 pasar di era pemerintahan Presiden Jokowi.

Dalam diskusi-diskusi yang berlangsung saat itu membicarakan urgensi hari pasar rakyat nasional, semakin menyatakan pentingnya sebuah keberadaan pasar rakyat untuk dilestarikan. Walikota Balikpapan kala itu menerapkan sistem saling melengkapi antara pasar tradisional dengan pasar modern sekelas hypermart sehingga dapat seiring berjalan.

Pasar yang bocor (Dokumentasi Pribadi)
Pasar yang bocor (Dokumentasi Pribadi)
Sebuah pasar juga memiliki potensi untuk menjadi pusat kreativitas seperti halnya pasar Santa, yang sempat berkembang menjadi pusat kreativitas. tempat berkumpulnya masyarakat untuk berkreasi dan berpendapat. Pasar merupakan ruang publik.

Dalam buku Menguak Pasar Tradisional  yang mengupas 10 pasar tradisional di Indonesia, yang dikeluarkan oleh Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013, disebutkan sebuah pasar tradisional adalah potret realitas suatu bangsa. Dari segi budaya bangsa, merupakan hasil budaya manusia secara individu ataupun komunal di suatu wilayah. Pasar merupakan realitas sosial yang mengambarkan identitas suku bangsa.

JJ Rizal, salah seorang penulis buku tersebut yang hadir dalam diskusi mengatakan, pasar memiliki kekhasan yang tidak mungkin ditemui di pasar-pasar modern. Hal itulah yang membuat keberadaan pasar bertahan. Seperti halnya pasar Senen, yang terkenal dengan pasar kue subuhnya. Jika di Kalimantan, lantaran kondisi geografis, terkenal dengan pasar terapungnya.

Buku menguak pasar tradisional mengupas pentingnya keberadaan pasar tradisional (Dokumentasi Pribadi)
Buku menguak pasar tradisional mengupas pentingnya keberadaan pasar tradisional (Dokumentasi Pribadi)
Begitu pentingnya eksistensi sebuah pasar, fotografer senior Kompas Arbain Rambey secara tegas menyatakan, seorang jurnalis untuk pertama kalinya dalam menjalankan tugas adalah ke pasar.  

Ya, pasar rakyat atau pasar tradisional memang sampai kapan pun tak akan tergantikan pasar modern. Belanja ke pasar selalu meninggalkan nostalgia. ada interaksi antara penjual dan pembeli. Ada keakraban yang dijalin. Tidak sekedar proses jual beli. Seperti yang saya alami sendiri.

Saat sore, pelataran pasar ramai menjadi sebuah tempat kuliner. Sebuah potensi dari sebuah pasar rakyat (Dokumentasi Pribadi)
Saat sore, pelataran pasar ramai menjadi sebuah tempat kuliner. Sebuah potensi dari sebuah pasar rakyat (Dokumentasi Pribadi)
Jadi memang sudah sudah selayaknya keberadaan pasar rakyat yang dituangkan menjadi Hari Pasar Rakyat Nasional didengungkan agar pasar kembali ramai. Agar pasar rakyat menjadi semakin bagus. Setidaknya, harapan para penjual pasar, seperti Pasar Slipi yang sudah diutarakan di awal artikel dapat terpenuhi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun