Tingkat kebutuhan investasi selama periode 2015-2019 untuk mencapai berbagai target pertumbuhan ekonomi jangka menengah diperkirakan mencapai Rp.26,809 Triliun. Sebanyak 15 % merupakan kontribusi pemerintah dan sisanya 85 % pihak swasta. Investasi berkaitan dengan Produk Domestik Bruto dan serapan tenaga kerja.
HIPMI, lanjut Anggawira, sedang mendorong UU mengenai Kewirausahaan dan perubahan UU Perbankan, yang dinilai agak berat bagi para pengusaha pemula. Para usahawan jika ingin pinjam uang di bank belum apa-apa diminta neraca 3 tahun, dan jaminan 120 %. Pembiayaan perbaankan harus mendukung tumbuhnya wirausaha muda.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia versi IMF dan Bank Dunia menyebutkan, pada tahun 2016 dan 2017 lebih tinggi ada di negara pasar berkembang, Tiongkok, dan India ketimbang dunia, negara maju, EU, dan AS.
Nah, buat Indonesia yang memiliki terdiri atas daratan dan lautan , manakah yang menjadi peluang di tahun 2017? Luas laut kita mencapai 70 % dari total wilayah NKRI. Saat ini mayoritas pengusaha masih berfokus pada bisnis di darat dibandingkan di laut. Banyak peluang bisnis kelautan yang belum tersentuh sekaligus untuk menjaga kedaulatan negara.
Nilai bisnis maritim berdasarkan data Kementrian Kelajutan dan Perikanan (KKP) tahun 2015 menyampaikan, untuk perikanan (USD 47 M/tahun), pariwisata bahari (USD 29 Miliar/tahun), industri biofarmasetika (USD 330 M/tahun), energi terbarukan (USD 80 Miliar/tahun), sektor transportasi (USD 90 Miliar/tahun).
Karenanya, menurut Anggawira sekaranglah saatnya Going Back to The Village untuk menggerakkan ekonomi berbasis sumber daya alam. Bisnis Agro dan Maritim merupakan pilihan yang baik.
Menghadapi kondisi perekonomian yang tak terduga , Moch Dody Ariefianto selaku Direktur Grup Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan, salah satu yang harus diperhatikan adalah bila Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump menerapkan janji kampanyenya.
Menurut Dody, 4 pilar kebijakan Trump membangkitkan Global New Nationalism. Trump berencana melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran, memotong tarif pajak perseroan, merenegoisasi perjanjian perdagangan, juga menekankan keamanan perbatasan dan imigrasi.
Pasar keuangan domestik akan tertekan sejalan dengan emerging marketlainnya. Meski demikian, menurut Dody, pengaruh efek Trump terhadap Indonesia masih bisa dikelola. Kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank sentral Amerika The Fed dan berdampak pada penguatan dollar Amerika.