Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Peran Mikroorganisme Alami untuk Pengelolaan Air Bersih di IPA PALYJA Cilandak

14 Desember 2016   23:25 Diperbarui: 14 Desember 2016   23:43 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses MBBR dilakukan pada bak prasedimentasi yang terlihat bergejolak airnya karena dilengkapi dengan sistem aerasi, agar mikroorganisme bisa tetap hidup (dokpri)

Rizky Galuh Darmadi, Kepala IPA Cilandak mendampingi para kompasianer (dokpri)
Rizky Galuh Darmadi, Kepala IPA Cilandak mendampingi para kompasianer (dokpri)
Wah, pantas saja penunjuk level banjir ada di beberapa lokasi di IPA Cilandak! Sebelum  berkeliling meninjau IPA Cilandak yang memiliki luas area 95.367 m2, setiap kompasianer diberikan alat pelindung diri (APD) berupa helm berwarna hijau dan memperoleh petunjuk mengenai tindakan yang perlu diambil saat terjadi bahaya kebakaran atau keracunan klorin oleh Alfi Sugianto, petugas IPA Cilandak.

Dengan didampingi Rizky Darmadi dan Alfi, dua wakil IPA Cilandak, para kompasianer berkeliling di IPA Cilandak yang telah beroperasi sejak tahun 1977 ini dengan produksi awal sebanyak 200 liter per detik.

Saat ini IPA Cilandak beroperasi selama 24 jam non stop dengan 17 tenaga operasional. Kunjungan Kompasianer dimulai dari Kali Krukut yang merupakan bahan baku air bersih IPA Cilandak.

Saat menuju Kali Krukut yang berbatasan langsung dengan pagar IPA Cilandak itulah, bak sampah besar yang penuh beraneka sampah berbau terlihat langsung. Menurut Rizky Darmadi,Kali Krukut menghadapi masalah semakin dangkal selain sampah  “Dulu ketinggiannya sama. Sekarang Kali Krukut lebih tinggi 80 cm karena endapan,” kata Rizky.

Kolam berisi air baku di IPA Cilandak (dokpri)
Kolam berisi air baku di IPA Cilandak (dokpri)
 

Bagaimana sistem pengolahan air di IPA Cilandak?

Melihat langsung sistem pengolahan air di IPA Cilandak merupakan sebuah pengalaman berharga karena harus menaiki tangga karena sistem pengolahannya berada pada ketinggian 2-5 M. Uraiannya sebagai berikut :

Kali Krukut sebagai Air Baku

Air yang berasal dari Kali Krukut merupakan bahan baku utama untuk pengolahan air bersih di IPA Cilandak. Airnya mengandung polutan amonia, deterjen dan mangan yang mayoritas berasal dari limbah rumah tangga selain limbah industri.

Air baku dari Kali Krukut dialirkan menuju bak prasedimentasi 1 dan prasedimentasi 2 (dokpri)
Air baku dari Kali Krukut dialirkan menuju bak prasedimentasi 1 dan prasedimentasi 2 (dokpri)
Petugas IPA Cilandak harus mengambil 8-16 juta ton sampah setiap harinya untuk mengatasi permasalahan itu. Saat musim hujan, IPA Cilandak terkena banjir. Saat musim kemarau dengan kuantitas air kurang, kualitas air pun ikut berkurang.

Pada tahun 2015,  kandungan amonia air baku jauh di batas standar kadar amonia pengolahan air bersih mencapai 7 mg/L. Berdasarkan standar Keputusan Gubernur No.582 tahun 1995, kandungan amonium  seharusnya 1 mg/L. IPA Cilandak sempat menurunkan produksi hingga 50 % karena air bersih yang dihasilkan memiliki kualitas yang tidak terlalu beda dengan awalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun