Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulislah agar Dirimu Abadi Memberi Manfaat

20 November 2016   20:21 Diperbarui: 20 November 2016   20:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana Nangkring Saatnya Warga Menulis bersama Maman Suherman (Penulis), Iskandar Zulkarnaen (Ass Man. Kompasiana), dan Yayat (kompasianer of the year 2016) di Booth Group of Digital Kompas Gramedia di area Pekan Raya Indonesia (PRI), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Minggu 6 November 2016 (dokpri)

Era internet saat ini telah menghadirkan media warga selain media mainstream.  Informasi berkembang di berbagai media sosial dan media online. Jurnalisme warga (citizen journalism) muncul. Warga biasa yang bukan wartawan atau berlatar belakang pendidikan jurnalistik, melakukan aktivitas jurnalistik.

Masyarakat melakukan kegiatan mengumpulkan,  menganalisis, memberi opini, memberitakan, dan menyebarluaskan  berita dan informasi melalui berbagai media. Melalui media milik sendiri, seperti blog, website, blog, ataupun buletin. Sejumlah media mainstream, seperti cetak, televisi, dan radio pun menyediakan ruang dan kesempatan jurnalisme warga.

Salah satu media jurnalisme warga adalah Kompasiana, yang berada dalam kelompok Kompas Gramedia. Kompasiana yang awalnya ditujukan untuk para jurnalis  di lingkungan KKG, berkembang dengan membuka seluas-luasnya kesempatan bagi masyarakat biasa menulis. Ruang untuk masyarakat yang bukan jurnalis.

Kehadiran kompasiana menggugah masyarakat untuk menyampaikan pengetahuannya, informasi yang dimiliki, dan kabar yang ditemui dalam bentuk tulisan. Banyak warga yang kemudian ikut menulis. Dalam delapan tahun, Kompasiana mencatat ada 350.000 orang memiliki akun dan 30 komunitas dengan berbagai latar minat.

Assistant Manager Kompasiana Iskandar Zulkarnaen menyebutkan saat ini sekitar 30 juta orang berkunjung ke Kompasiana dengan 800 publikasi artikel warga setiap harinya. Kompasiana hadir sebagai ruang untuk bukan jurnalis tetapi jago menulis.

Kompasiana hadir sebagai ruang untuk masyarakat menulis. Bukan Jurnalis tapi jago menulis (dokpri)
Kompasiana hadir sebagai ruang untuk masyarakat menulis. Bukan Jurnalis tapi jago menulis (dokpri)
Kompasiana menyediakan berbagai kanal untuk menulis, memberikan verifikasi hijau dan biru,  serta memberikan label headline dan pilihan untuk tulisan masuk yang dianggap baik. Semua itu dilakukan agar penulis di Kompasiana bernilai di mata pembacanya. Sejak kehadirannya, Kompasiana cukup efektif sebagai sarana menyampaikan informasi, berita, ataupun sebagai surat pembaca atas suatu peristiwa yang segera mendapatkan tanggapan dari pihak yang bersangkutan.

Lebih lanjut dikatakan, beragam motivasi orang untuk menulis. Mulai dari berbagi pengetahuan, berkisah pengalaman, memberikan inspirasi untuk orang lain, ataupun yang ingin mencari uang.

Namun, Iskandar Zulkarnaen yang  biasa disapa Isjet mengingatkan jika hanya sekedar mencari uang maka kedalaman dan kualitas tulisan sering tidak diperhatikan. Perlu diingat, jika saat ini mudah mencari uang lewat media sosial dengan adanya google Adsense, tapi nantinya  persaingan akan meningkat.

Karenanya, isjet menekankan pentingnya keunggulan konten dan kebutuhan pembaca. Tulisan seperti ini akan bertahan lama dan memiliki pengaruh kepada pembaca. Lakukanlah evaluasi pada  tulisan yang dibuat.  

Isjet dalam berbagai kesempatan menyuarakan tagline #ayonulis untuk menyemangati semakin banyak orang untuk menulis. Menurutnya, untuk jadi penulis, tidak ada kata kunci lain selain memulai bagi orang yang belum menulis.

Menjaga konten yang dapat dipercaya dan selalu bermanfaat bagi orang lain. Kompasiana Anti Copy Paste (dokpri)
Menjaga konten yang dapat dipercaya dan selalu bermanfaat bagi orang lain. Kompasiana Anti Copy Paste (dokpri)
Fokus dan Passion Menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun