Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulislah agar Dirimu Abadi Memberi Manfaat

20 November 2016   20:21 Diperbarui: 20 November 2016   20:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana Nangkring Saatnya Warga Menulis bersama Maman Suherman (Penulis), Iskandar Zulkarnaen (Ass Man. Kompasiana), dan Yayat (kompasianer of the year 2016) di Booth Group of Digital Kompas Gramedia di area Pekan Raya Indonesia (PRI), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Minggu 6 November 2016 (dokpri)

Pengalaman selama bergabung di kelompok Kompas Gramedia itu selalu diingat Maman.  Menulis bukan sekedar mencari uang. Bukan juga sekedar asal menulis. Menulis itu harus mampu mencerahkan. Mengubah gelap menjadi terang. Mampu memberikan manfaat bagi siapa pun pembaca melalui tulisan yang telah dibuat. Menyampaikan informasi, kabar, dan berita yang bisa memberikan wawasan dengan kebenaran. 

Tulisan yang dibuat harus memberi manfaat. Mengubah yang gelap menjadi terang (dokpri)
Tulisan yang dibuat harus memberi manfaat. Mengubah yang gelap menjadi terang (dokpri)
 Menurut Maman, menulis itu berasal dari hati, dari rasa yang tidak bisa dipaksakan. Karenanya, menjadi diri sendiri dalam menulis akan membuat tulisan berharga.Setiap tulisan pasti akan memiliki pembacanya sendiri.

Meski demikian, notulen Indonesia Lawak Klub (ILK)  ini mengingatkan, di era internet yang memungkinkan semua orang bisa menulis dan bukan berasa dari media mainstream,  berpegangan pada 9 elemen jurnalisme tetap penting.

Dulu menulis yang berkaitan dengan pemberitaan lekat dengan unsur 5 W + 1 H, yakni Who (pelaku, subjek), What (peristiwa), Where (tempat/dimana), When (waktu/kapan), Why (tujuan/latar belakang peristiwa), dan How (detail  peristiwa/bagaimana)

Sesuai dengan kondisi masa kini, Maman mengembangkan formula menulis 5R, yakni Read, Research, Reliable, Reflecting dan (w)Rite sehingga akan menghasilkan karya yang baik dan disukai pembaca.

Read dimaknakan untuk terus membaca dan banyak membaca. Dengan wawasan dan pengetahuan yang semakin luas dan meningkat, tulisan yang dihasilkan akan memiliki konten yang bagus dan bermutu.Menurut UNESCO, hanya satu dari 1000 yang suka membaca Tingkat literasi Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara.  

Researchadalah hal yang penting. Riset dilakukan untuk menggali data-data dan fakta-fakta, yang akan dituangkan dalam tulisan. Bisa diperoleh melalui buku, pengalaman, dan mendatangi perpustakaan yang kini disebut tempat kedua tersepi setelah kuburan. Jangan malas untuk meriset. Selain dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya, tulisan yang disampaikan dengan riset memiliki kedalaman fakta bobot kualitas yang baik. Ini biasanya yang masih jarang dilakukan oleh penulis Indonesia.   

Reliable dimaksudkan tulisan memiliki informasi yang dapat diandalkan. Kebenaran informasi dalam tulisan bisa dijadikan pegangan oleh pembacanya. Tulisan yang dapat dipercaya karena sebelum diterbitkan, sudah dilakukan cek dan ricek.  Melakukan verifikasi.

Reflecting bagi seorang penulis tidak bisa ditinggalkan. Sebuah tulisan merupakan gambaran penulisnya. Penulis harus memiliki sudut pandang dan wawasan yang luas  sehingga mampu melepaskan diri tulisannya yang isinya hanya subyektif  tak bermanfaat.

(w)Rite, yang memilki makna jika seorang penulis tidak menyandarkan tulisannya kepentingan, melainkan bersumber dari kebenaran dan hati nurani. Bukan sekedar kewajiban yang harus ditunaikan. Menulis itu merupakan kebutuhan yang menyenangkan.

Kompasiana hadir sebagai sarana untuk jurnalisme warga dengan latar belakang penulis beragam ptofesi, tingkat pendidikan, budaya, dan agama (foto:kompasiana)
Kompasiana hadir sebagai sarana untuk jurnalisme warga dengan latar belakang penulis beragam ptofesi, tingkat pendidikan, budaya, dan agama (foto:kompasiana)
Konten dan Kebutuhan Pembaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun