Era internet saat ini telah menghadirkan media warga selain media mainstream. Â Informasi berkembang di berbagai media sosial dan media online. Jurnalisme warga (citizen journalism) muncul. Warga biasa yang bukan wartawan atau berlatar belakang pendidikan jurnalistik, melakukan aktivitas jurnalistik.
Masyarakat melakukan kegiatan mengumpulkan,  menganalisis, memberi opini, memberitakan, dan menyebarluaskan  berita dan informasi melalui berbagai media. Melalui media milik sendiri, seperti blog, website, blog, ataupun buletin. Sejumlah media mainstream, seperti cetak, televisi, dan radio pun menyediakan ruang dan kesempatan jurnalisme warga.
Salah satu media jurnalisme warga adalah Kompasiana, yang berada dalam kelompok Kompas Gramedia. Kompasiana yang awalnya ditujukan untuk para jurnalis  di lingkungan KKG, berkembang dengan membuka seluas-luasnya kesempatan bagi masyarakat biasa menulis. Ruang untuk masyarakat yang bukan jurnalis.
Kehadiran kompasiana menggugah masyarakat untuk menyampaikan pengetahuannya, informasi yang dimiliki, dan kabar yang ditemui dalam bentuk tulisan. Banyak warga yang kemudian ikut menulis. Dalam delapan tahun, Kompasiana mencatat ada 350.000 orang memiliki akun dan 30 komunitas dengan berbagai latar minat.
Assistant Manager Kompasiana Iskandar Zulkarnaen menyebutkan saat ini sekitar 30 juta orang berkunjung ke Kompasiana dengan 800 publikasi artikel warga setiap harinya. Kompasiana hadir sebagai ruang untuk bukan jurnalis tetapi jago menulis.
Lebih lanjut dikatakan, beragam motivasi orang untuk menulis. Mulai dari berbagi pengetahuan, berkisah pengalaman, memberikan inspirasi untuk orang lain, ataupun yang ingin mencari uang.
Namun, Iskandar Zulkarnaen yang  biasa disapa Isjet mengingatkan jika hanya sekedar mencari uang maka kedalaman dan kualitas tulisan sering tidak diperhatikan. Perlu diingat, jika saat ini mudah mencari uang lewat media sosial dengan adanya google Adsense, tapi nantinya  persaingan akan meningkat.
Karenanya, isjet menekankan pentingnya keunggulan konten dan kebutuhan pembaca. Tulisan seperti ini akan bertahan lama dan memiliki pengaruh kepada pembaca. Lakukanlah evaluasi pada  tulisan yang dibuat. Â
Isjet dalam berbagai kesempatan menyuarakan tagline #ayonulis untuk menyemangati semakin banyak orang untuk menulis. Menurutnya, untuk jadi penulis, tidak ada kata kunci lain selain memulai bagi orang yang belum menulis.