4. Biofiltrasi
Pada bak selanjutnya dilakukan Biofiltasi, yang merupakan proses removal polutan amonium, detergen, dan mangan dengan menggunakan mikroorganisme alami yang hidup dalam air. Mikroorganisme alami dalam teknologi Biofiltrasi hidup dalam pada lapisan biofilm yang ada dalam media crosspack. Untuk menjaga mikroorganisme tetap hidup dan bekerja efektif dalam meremoval polutan, digunakan blower dan difusser untuk menghembuskan dan menjaga kandugan oksigen terlarut.
5. Fitltrasi (Penyaringan)
Proses yang dilakukan untuk menyaring sisa partikel yang kemungkinan masih terbawa dalam air bersih keluaran dari Biofilter dengan menggunakan medua penyaring pasir silika Untuk menjaga fungsi pasir silika dalam kondisi 100 % sebagai media penyarigan, maka dilakukan proses backwash setiap 24 jam sekali.
6. Desinfeksi
Proses terakhir desinfeksi merupakan proses removal bakteri dengan menggunakan zat kimia chlorine dengan durasi waktu 1 jam. Tidak semua chlorine hilang dalam proses ini. Tetap disisakan sesuai peraturan yang berlaku agar dalam distribusi air bersih ke pelanggan juga proses removal bakteri terus berjalan, sehingga air bersih dapat dikonsumsi, sesuai dengan Permenkes no 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
 Vita Chandra Dewi, Kepala IPA Taman Kota, yang tengah hamil tua dan saat visit Kompasiana merupakan hari terakhirnya bekerja sebelum cuti mengatakan, menjaga air sungai tetap bersih sangat penting meskipun adanya teknologi canggih untuk mengolah air bersih.
Dikatakannya, program pembersihan 13 sungai yang dijalankan Pemda Jakarta terbukti cukup membantu untuk mengurangi kadar limbah air sungai. Jadi, yuk jaga sungai dari limbah dan kotoran agar ketersediaan air bersih untuk warga Jakarta selalu terjamin.
@riapwindhu
Berikut Video Kegiatan Kompasiana Visit PALYJA di