Enam Tahapan Proses Pengolahan Air di IPA Taman Kota
Teknologi Biofiltrasi berhasil dikembangkan oleh PALYJA bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dengan supervisi dari SUEZ selaku induk perusahaan yang memegang saham sebesar 51 %, selain Astratel Nusantara (Astra International) sebanyak 49 %.
Kunjungan ke IPA Taman Kota telah membuka wawasan mengenai enam tahapan proses pengolahan air yang dilakukan. Febri, salah seorang petugas IPA Taman Kota dengan telaten menjelaskan tahapan-tahapannya. Para kompasianer, termasuk saya menggunakan helm berwarna hijau, dibagi dua rombongan untuk mengelilingi IPA Taman Kota.
Enam tahapan proses pengolahan air di IPA Taman Kota, yakni
1. Penerimaan air baku
Sumber air baku untuk IPA Taman Kota berasal dari Sungai Cengkareng Drain. Jarak intake (pintu masuk) ke Cengkareng Drain sekitar 1,5 KM. Kondisi air sungai Cengkareng Drain penuh polutan, yakni mengandung kadar amonia tinggi, deterjen, dan limbah rumah tangga.
Saat di IPA Taman Kota, terdapat bak-bak penampungan air yang memiliki fungsi masing-masing sebagai bagian proses pengolahan air bersih.Inilah bak pertama. Koagulasi merupakan proses pengadukan cepat dengan menggunakan koagulan (zat kimia tertentu) agar partikel-partikel padat dalam air saling berbenturan dan membentuk flok-flok (gumpalan halus).
Selain itu juga dilakukan flokulasi, yaitu proses pengadukan lambat yang tujuannya memperbesar ukuran flok (gumpalan) sehingga dapat lebih mudah mengendap dikarenakan perbedaan berat jenis.
Pada bak selanjutnya, dilakukan proses pemisahan lumpur dan air bersih dengan bantuan plate settler untuk mempermudah pengendapan.