Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wonderful Life, Menerima Anak Disleksia dari Sisi Kelebihan

13 Oktober 2016   17:02 Diperbarui: 13 Oktober 2016   17:20 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Huruf yang sering terlihat terbalik, seperti u dan n menyebabkan anak disklesia kesulitan membaca dan menulis (gambar:trailerfilmwonderfulife)

Film Wonderful Life mengenai kisah nyata Aqil penyandang Disklesia dengan ibunya Amalia bisa disaksikan sejak 13 Oktober 2016 di seluruh jaringan bioskop XXI (foto:dokpri)
Film Wonderful Life mengenai kisah nyata Aqil penyandang Disklesia dengan ibunya Amalia bisa disaksikan sejak 13 Oktober 2016 di seluruh jaringan bioskop XXI (foto:dokpri)
Pelajaran Berharga Disleksia

Film berjudul Wonderful Life, diangkat dari kisah nyata yang dialami  Amalia Prabowo dan Aqilurahman. Film layar lebar ini mengisahkan pengalaman keduanya dalam menghadapi disleksia.  Judul filmnya sama dengan judul buku yang telah ditulis sebelumnya. Nama dalam film yang dipakai pun sama, yakni Aqil dan Amalia.  Mulai Kamis tanggal 13 Oktober 2016, filmnya sudah bisa ditonton di seluruh  jaringan bioskop XXI.

Saat  berkesempatan menonton gala premiere film di Wonderful Life di Plaza Senayan, Jakarta,  pada 10 Oktober lalu,sangat besar ketertarikan untuk mengetahui mengenai film mengenai anak disleksia, yang   disutradarai oleh  Agus Makki, yang sudah berpengalaman dalam membuat film dokumenter.

Film keluarga yang merupakan persembahan dari Sariayu Martha Tilaar, Creative & Co (bersama Visinema Picture), dan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) ini, dibintangi oleh sejumlah aktris terkenal, yakni Atiqah Hasiholan (Amalia), Lidya Kandou (ibu Amalia), Arthur Tobing (ayah Amalia) , Alex Abbad (teman kerja Amalia), dan Didik Nini Thowok (ahli herbal).

Naskah film Wonderful Life  ditulis oleh Jenny  Jusuf, yang meraih penghargaan Piala Citra sebagai Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2015  dan sebagai penulis skenario terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2015 dalam film Filosofi Kopi.

Sederet nama ini menjadikan film Wonderful Life memang enak ditonton. Atiqah Hasiholan sebagai Amalia Prabowo mampu memainkan dengan baik perannya sebagai ibu yang tidak terima saat anaknya menyandang disleksia yang tidak bisa disembuhkan. Termasuk saat memperlihatkan rasa gemas saat melihat anaknya Aqil yang dimintanya belajar malah asyik menggambar.  

Dalam film yang digarap oleh tiga produser, yakni Angga Dwimas Sasongko, Handoko Hendroyono, dan Rio Dewanto ini, sebagai ibu dari anak disleksia, Atiqah yang memerankan Amalia terkadang melepaskan emosinya dengan berteriak. Amalia di sela kesibukan pekerjaannya sehari-hari bahkan nyaris  mempertaruhkan perkerjaannya.  Amalia sebagai orang tua tunggal harus menghadapi tekanan sosial memiliki semata wayang yang menyandang disleksia. Ketakutan yang sangat  saat anaknya hilang di tengah pasar.

Aqil dan Amalia mendatangi sejumlah pengobatan tradisional, bahkan dukun untuk menyembuhkan penyakit. Rangkaian perjalanan itu mendekatkan emosi anak dan ibu (gambar:trailerwonderfulmovie)
Aqil dan Amalia mendatangi sejumlah pengobatan tradisional, bahkan dukun untuk menyembuhkan penyakit. Rangkaian perjalanan itu mendekatkan emosi anak dan ibu (gambar:trailerwonderfulmovie)
Meski demikian, film ini tak hanya menyuguhkan kesedihan, penonton dapat melihat sejumlah adegan menghibur  yang mengundang senyum dalam aksi dua tukang perahu saat mengantar Aqil dan Amalia ke perjalanan menemui seorang dukun. Perasaan cemas Amalia saat Aqil menggambari dinding warnet, yang ternya ditanggapi beda oeh pemilik warnet.  Selain itu, terdapat sejumlah pemandangan indah.

Saya terpikat dengan akting Sinyo yang merupakan pendatang baru di film sebagai Aqil yang sangat bagus. Aktingnya nyaris serupa halnya dengan para penyandang disleksia atau anak berkebutuhan khusus.

Bukan Hanya Prestasi Akademis

Melalui film Wonderful Life ini, siapa pun yang menonton akan memperoleh pelajaran berharga jika kemampuan seorang anak  tidaklah perlu selalu diukur dengan nilai akademis semata. Dalam kehidupan, segala sesuatu memang tidak  pernah lepas dari penilaian orang. Sehingga tidak sadar, setiap orang tua berusaha untuk mewujudkannya. Membuat anaknya memiliki nilai bagus dan sempurna, serta memiliki segudang prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun