Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Belajar Jujur dari Penjual Es Goyang

22 Februari 2016   13:18 Diperbarui: 22 Februari 2016   18:10 1687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[/caption]

Es Goyang sudah dikenal pada puluhan tahun lampau tapi jumlah penjualnya saat ini semakin marak, terutama saat di keramaian seperti CFD. Lumayan enak dan murah meriah harganya, apalagi sekarang sudah ada berbagai varian rasa. Ada rasa kacang, rasa cokelat, rasa kacang hijau. 

Dinamakan Es Goyang lantaran es ini penjual Es Goyang perlu menggoyang-goyang gerobaknya agar adonan es yang sudah ada dalam cetakan, yang ditaruh dalam wadah pendingin dalam gerobak, bisa rata membeku.  

Saya pun memesan satu. Penjual Es Goyang dengan cekatan melayani dengan mencelupkannya ke larutan cokelat dan kacang. Tidak tunggu lama masih di samping penjualnya, saya pun segera mencicipinya.

Saat baru gigitan pertama, saya terkejut. Asin sekali di dalam mulut.

“Kok Asin,pak?” tanya saya.

Penjual Es Goyang itu tampak memperhatikan ekspresi saya.Dengan sigap, dia langsung membuka gerobaknya dan menyodorkan sebuah Es Goyang yang masih baru.

“Ini Neng, diganti saja yang baru. Es itu dikasih ke bapak,” ujarnya.

Saya memandang bapak itu. Saya pun menerima Es Goyang yang disodorkan.

“Neng, Es Goyang tadi rasanya asin karena beberapa cetakan Es Goyang memang bocor. Jadinya, garam yang dicampur bongkahan es dalam pendingin masuk. Kalau nggak bocor, ya nggak akan asin. Es Goyang yang sekarang nggak asin,kan?” tanyanya.

Saya tertegun atas penjelasan panjang lebar penjual Es Goyang. Penjual ini mengakui ada kekurangan dalam peralatan menjualnya. Suatu hal yang belum tentu dilakukan oleh penjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun