Lalu bagaimana jika suami dan istri sangat berbeda jauh hobinya? Bagaimana sikap yang harus diambil istri, apakah mengikuti suami atau membiarkannya begitu saja untuk bergabung dengan komunitasnya?
Misalnya saja, istri lebih suka berkebun sedangkan suami lebih suka memancing. Bagaimana jalan tengahnya? Meskipun hobi utama berbeda jauh, sepasang suami istri masih bisa menjaga romantisme karena pastinya tetap memiliki suatu kesamaan yang bisa dijadikan lem perekat.
Carilah kesukaan yang sama misalnya saja fotografi atau kulineran. Gali lebih dalam apa yang menjadi kesamaan. Kalaupun tidak ketemu juga yang menjadi persamaan, maka buatlah kesepakatan misalnya saja : Minggu ini kulineran, minggu depan memancing. Saing Hal ini untuk menciptakan keseimbangan. Tidak berat sebelah.
Suami juga perlu diingatkan jangan sampai terlalu larut dalam sebuah komunitas untuk menyalurkan hobinya sehingga meninggalkan keluarga, anak dan istri di rumah.
ROMANTISME dapat meningkatkan gairah kebahagiaan, kesejahteraan psikologis, membuat kualitas kepribadian yang lebih baik,dan dapat menjaga kinerja sehari-hari lebih optimal.
Sani, yang juga Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani ini mengungkapkan tiga teknik gampang untuk membangun dan menjaga romantisme melalui pujian, yakni :
1. Ketulusan hati (Sincere)
Memuji itu harus ada ketulusan dan ikhlas dari dalam hati. Jangan hanya memuji jika memiliki maksud tersembunyi seperti ingin dibelikan sesuatu atau meminta uang. Memuji suami ganteng, kalau ada maunya. Kalau demikian, bisa-bisa suami menjadi cemas jika istrinya mulai memuji karena jangan-jangan ada maunya.
Salah satu contoh memuji karena ingin suami pulang cepat misalnya,” Papa…, mama senang sekali kalau papa pulangnya selalu on time.”
Mendengar ucapan ini, seorang suami yang baik pasti akan merasa tersanjung dan merasa dibutuhkan. Dengan sendirinya, suami akan selalu berusaha untuk pulang secara on time ke rumah karena sudah dinanti keluarga yang mencintainya.