Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money

Asuransi Pendidikan Anak? Lebih Cepat Lebih Baik

31 Oktober 2015   23:59 Diperbarui: 1 November 2015   02:57 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                  Setiap Orang Tua Ingin Anaknya Mencapai Perguruan Tinggi (sumber gambar :rencanakansegera.com)

 

SAYA masih sangat ingat obrolan ibu saya saat membicarakan salah satu kerabat yang baru saja memasukkan anaknya ke sebuah Fakultas Kedokteran Universitas Swasta di bilangan Sudirman, pada semester awal pertengahan tahun 2015.

Ibu menyampaikan jika Mas Daryo menyiapkan dana sedikitnya Rp.250.000.000 untuk biaya awal pendidikan, mulai dari SPP dan lainnya sebagai langkah pertama agar anaknya dapat menjadi dokter kebanggaan keluarga beberapa tahun mendatang. Pikiran yang terlintas adalah : Wah, mahal sekali. Lebih mahal biayanya dari membeli mobil dan rumah tertentu.

Mendengar cerita ibu itu, saya seakan tersadar betapa mahal dan banyaknya jumlah biaya pendidikan yang harus dipersiapkan mulai dari awal hingga akhir pendidikan memperoleh gelar kesarjanaan. Untuk satu anak Mas Daryo saja bisa mencapai miliaran rupiah hingga lulus. Itu dimulai saat ini. Bagaimana dengan zamannya saat saya punya anak dan harus memastikan ketersediaan pendidikan untuk 18 tahun mendatang?

Sebagai seorang perempuan yang bercita-cita memiliki sebuah keluarga dengan anak-anak yang memiliki pendidikan tinggi minimal sarjana strata satu, semua biaya pendidikan mau tidak mau harus dipikirkan sejak awal keberadaan anak. Bahkan jika memungkinkan, sejak awal pernikahan.

Kenapa? Hal ini karena setiap orang tua pastinya ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Sayangnya saat ini, pendidikan di tingkat perguruan tinggi ternyata membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Walaupun seharusnya bisa diakses semudah mungkin, saya harus mulai berpikir jangan sampai pendidikan tinggi menjadi barang mewah karena mahalnya biaya !

Biaya masuk pendidikan Fakultas Kedokteran seperti anak Mas Daryo, memang fantastis. Meski demikian,biaya pendidikan di fakultas lain walaupun lebih murah tetap saja tidak bisa dibilang tidak mahal.

Tejasasari Asad, selaku Konsultan Keuangan dari Tatadana Consulting menekankan pentingnya mempersiapkan biaya pendidikan anak sejak dini. Saat ini sudah tidak bisa seperti dulu lagi. Beda zaman beda gaya. Kalau zaman dulu, masih bisa mengatakan, pas anak masuk sekolah pas ada biaya. Kalau sekarang? Wah, bisa berantakan rencana pendidikan anak. Bisa-bisa anak tidak akan mendapatkan pendidikan yang terbaik.

                                      Diskusi Rencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini

Saat acara Kompasiana Nangkring Rencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini bersama Axa Mandiri, September lalu di Midtown Jakarta Bistro&Lounge, Jl Tulodong, SBD, Senopati, Tejasari mengungkapkan inflasi pendidikan diperkirakan sekitar 10 hingga 20 % per tahun. Jadi, setiap orang tua harus mempersiapkan biayanya sedini mungkin. Seperti apa contohnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun