Reginald J Hamdani, Presiden Director Jagadiri menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat berpotensi untuk berkembang menjadi 7 besar dunia pada tahun 2030. Data lembaga McKinsey September 2012 menyebutkan, jumlah kelas menengah ke atas juga akan mengalami peningkatan menjadi 135 juta jiwa. Dengan pertambahan jumlah tenaga kerja ahli menjadi 113 juta jiwa maka akan membuka peluang pasar senilai $1,8 Triliun. Kesejahteraan hidup di Indonesia diprediksi semakin membaik.
Nantinya, menurut Reginald, pada tahun 2025 diperkirakan sebanyak 70 % berada pada usia produktif (15-64 tahun), hanya 10 % berada pada usia di bawah 15 tahun. Selama tahun 2020 hingga tahun 2030 merupakan masa bonus demografi dengan jumlah usia produktif yang tinggi dan sebanyak 60 % di bawah usia 30 tahun.
Perkembangan ini, jelas Reginald, nantinya selaras dengan pesatnya tren digital di Indonesia. Saat ini saja berdasarkan e-marketer.com,diperkirakan terdapat 83, 7 juta pengguna internet di Indonesia (2014) yang akan berkembang menjadi 94 juta pengguna internet (2015). Â
Nah, hal ini masih ditambah dengan jumlah pengguna facebook sebanyak 80 juta yang menjadikan sebagai nomor 4 terbesar dunia, dengan jumlah pengakses melalui smartphone sebanyak 75 %. Belum lagi jumlah 30 juta pengguna twitter dengan Jakarta sebagai kota teratas.
Menakjubkannya, dari 269 juta jiwa pengguna ponsel, sebanyak 57 juta jiwa pengguna smartphone setiap orang memiliki lebih dari satu ponsel. Tak kalah menariknya adalah sebanyak 60, 2 % pengakses internet berada dalam rentang usia 25 hingga 44 tahun.
Pesatnya pemakaian internet ditunjukkan melalui data setiap harinya sekitar 13, 8 jam dihabiskan untuk berinternet, dengan waktu rata-rata 2 jam 54 menit digunakan untuk bersosial media. Jumlah pembeli online sebanyak 4,6 juta jiwa akan bertumbuh menjadi 7,4 juta jiwa pada tahun 2015 sehingga total belanja yang dilakukan pun diperkirakan meningkat hingga 4,5 Milyar USD pada tahun 2016. Bayangkan 54,1 % pembeli online membeli melalui smartphone ! Ini berdasarkan data Mckenzie Consulting (2013).
Asuransi Di Era Digital
LALU  apa hubungannya dengan Asuransi? Apa sih asuransi jiwa itu? Kenapa ada asuransi jiwa? Apakah asuransi jiwa memang diperlukan?
Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), ada dua  tipe asuransi, yakni individual dan grup dengan produk asuransi tradisional (46,1%) dan unitlink (53,9%) yang dipasarkan melalui jalur agen (44,1%), bancassurance (35,6%), dan lainnya (20,3%).Â