Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan Cinta Seorang Hamba Terhadap Penciptanya

4 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 4 Desember 2024   15:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kepindahan ke Makassar tahun lalu (2023), saat itu dalam interview aku langsung bertanya ke manajer HR.

“Pak, misalnya aku mau umrah, apa kudapat ijin?”

“Kapan mau umrah?”

 “Belum tau ini Pak, masih ngumpulin duitnya. “

Panggilan dari yang Sang Maha untuk pergi ke tanah suci memang misterius. Ada orang yang memiliki dan mempunyai rezeki cukup, badan sehat, tetapi tidak memiliki waktu yang luang. Nah, ada yang memiliki badan yang sehat, waktu yang luang, tetapi rezekinya belum mencukupi. Bahkan, ada juga yang rezekinya sudah mencukupi dan memiliki waktu luang, tetapi kondisi badan belum memungkinkan. Nah ada lagi, rezeki cukup, badan sehat, waktu luang ada tetapi belum “terpanggil”.

“Yakinlah bahwa Allah SWT tidak memanggil orang-orang yang mampu, tetapi Allah SWT memampukan orang-orang yang terpanggil.” 

Aku percaya kalimat itu dan sekaligus terbukti pada diri sendiri. Untuk bisa menjadi yang “Terpanggil”, sebelumnya diteguhkan pada niat. Nah niat yuk. Aku pun selalu nitip doa ke teman-teman, dan juga berdoa sendiri biar bisa kembali ke tempat ini dan Alhamdulillah Allah SWT mudahkan.

Memasuki Januari 2024, ponselku bermasalah. Saat itu aku balik ke camp dan menegakkan salat dhuha. Pintaku ke Sang Maha, “Ya Allah ku gak ada duit untuk beli HP baru, kumau umrah.”

Alhamdulillah, atas bantuan ibu Lina ponselku kembali bisa terpakai dan tanpa tedeng-tedeng, langsung mendaftar umrah.

Bismillah, hanya modal nekat, aku langsung daftar untuk perjalanan suci tersebut. Dari mulai menabung, aku menanamkan tekad dalam diri ini gak boleh jajan hal-hal yang gak penting. Intinya membeli sesuatu, hanya karena memang butuh, bukan sebab hasrat saja. Sampai memasuki bulan keberangkatan, jumlah duit ternyata belum cukup juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun