Telaga biru Samares ini masih belum mendapat perhatian atau lebih tepatnya terabaikan oleh perhatian dari pemerintah setempat dan masyarakat. Hal ini terlihat belum adanya fasilitas apapun, seperti tempat sampah dan papan penunjuk jalan. Kemungkinan bukan hanya kami yang pernah tersesat.
Di sini, masih berserakan sampah, hasil ulah pengunjung atau yang terbawa ombak. Banyak potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Biak Numfor, seandainya saja pemerintah daerah fokus dan serius. Pantai relatif bersih dari limbah, selain sampah-sampah yang masih bisa ditanggulangi dengan membuat tempat pembuangan sementara di tempat tertentu.
Beberapa yang sudah aku kunjungi, tidak sempat aku tuliskan misalnya Opiaref, Anggopi, Korem, dan sebagainya. Terlalu banyaknya pantai yang aku datangi, sampai-sampai ketika aku kembali ke pulau Jawa, salah seorang temanku mengajakku main ke pantai. Aku jawab dengan jawaban keengganan, "Aku mau ke pantai, jika nampak seperti di Biak!".
Senin, 21 November 2016, aku meninggalkan Kabupaten Biak Numfor. Sedih, hanya satu kata itulah yang dapat menggambarkan perasaan hatiku saat itu. Bukan hanya terasa perih di hati, aku bahkan sampai menitikkan air mata, ketika berpamitan dengan nenek dan keluarga besar kepala kampung Mapia, Willem M. Sen.
Biak bukan hanya indah pemandangannya, tetapi bagiku jadi lebih tidak terlupakan karena kebajikan hati orang-orangnya. Benar kata Pak Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Supiori, Bapak Robert J. Mattulessy, "Biak, itu bila seseorang teringat padanya, maka ia akan berusaha kembali. Saat aku meninggalkanya, satu yang selalu terpikirkan, "Suatu hari nanti aku pasti akan kembali!".
 Perjalanan ke Biak mengajarkanku jika bertemu dengan hal jelek, maka mengingatkanku untuk bersyukur, sedangkan jika bertemu hal yang bagus, maka aku menjadikannya sebuah motivasi. Jelek dan bagus, aku jadikan sebagai pelajaran, karena kutahu dan percaya segala sesuatu terjadi, karena sebuah alasan. Kalau pun tak ada yang pantas kusebut sebagai alasan, maka biarlah mengelupas sebagai kenangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI