Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mendaki Delapan Puncak di Pulau Jawa

15 Maret 2017   16:23 Diperbarui: 16 Maret 2017   02:00 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan informasi dari seorang kawan via Kledung lebih cepat. Jalur melewati kemah induk – pos 1 – pos 2 – pos 3 – pos 4 dan terakhir puncak. Terdapat ojek dari kemah induk hingga pertengahan antara pos 1 dan pos 2 dengan tarif Rp 25.000/orang.  Pemandangan dengan perkebunan dan ladang milik warga. Berangkat dari kemah induk pukul 07.50 WIB dan baru tiba di pos 3 pada pukul 15.00 WIB. Dari pos 2 ke pos 3 dengan medan menanjak dan berbatu.

Ahad, 22 Januari 2016, 05.40 WIB kami meninggalkan pos 3 menuju pos 4, trek dari pos 3 menuju pos 4 berupa jalanan yang cukup curam dan di dominasi dengan batuan. Pemandangan dengan pepohonan yang rindang dan alang-alang menemani perjalananku membuat rasa capek hilang. Saat tiba di pos 4, kami beristirahat sekedar mencicipi makanan penambah energi. Pos 4 ini disebut Batu Tanah. Saat di sini angin bertiup cukup kencang, membuat kami tidak berlama-lama. Pos 4 menuju puncak menemukan hutan lamtoro kemudian padang edelweiss. Sayangnya saat itu bunga edelweis sedang tidak berbunga. Tepat pukul 09.15 WIB, kami berempat akhirnya tiba di puncak Sindoro (3153 mdpL). Ucapan syukur tak terhingga kupanjatkan kepada Sang Kuasa.

sindoro-58c8fe4145afbde51d4203c5.jpg
sindoro-58c8fe4145afbde51d4203c5.jpg
Pendakian delapan puncak ini aku belajar bahwa bukan tentang ketinggian tapi tentang proses. Proses tentang pencarian jati diri yang sesungguhnya. Tentang pertemanan, keluarga baru, perjuangan, kebersamaan, dan tentang rasa capek yang sesungguhnya. Dari pendakian ini, mengingatkan bahwa harus percaya dengan impian, mimpi dan kemampuan yang aku miliki, juga memohon kepada Sang Khalik. Suatu hari akan kutemui lagi tantangan yang lebih berat, dan aku akan mengingat  tentang semangat untuk melakukan dan menyelesaikan pencapaian puncak-puncak ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun