Terakhir dan yang tidak boleh dilupakan: proses evolusi kecerdasan buatan terus berlangsung. Semua stakeholder pendidikan, khususnya pemerintah dan orangtua, harus segara bangun dari "tidur" dan beranjak dari kenyamanan semu; sistem, mindset, dan metode lama tidak lagi relevan atau usang di era disrupsi.
Kecerdasan buatan yang mendisrupsi peradaban dunia memaksa kita mendisrupsi diri sendiri; melatih dan atau meningkatkan kreativitas dan empati. Mendisrupsi diri sendiri sebagai cara kita beradaptasi dan berevolusi.Â
Kita mendisrupsi diri sendiri agar relevan dengan zaman dan tidak kehilangan esensi sebagai manusia yaitu memanusiakan sesama dan memberi manfaat bagi orang lain.