MENYEBARKAN PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN PENERAPAN BUDAYA POSITIF
konsep utama modul budaya positif
1. Perubahan paradigma belajar
2. Disipilin positif
3. kebutuhan Dasar Manusia
4. Motivasi perilaku manusia
5. Posisi Kontrol restitusi
6. Keyakinan Kelas
7. Segitiga Restitusi
I. . Perubahan paradigma belajar
Pembelajaran dengan Paradigma Baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dari tahap perkembangan
untuk mewujudkan PROFIL PELAJAR PANCASILA
Â
II. Disiplin Positif
Â
Dalam budaya kita, makna kata " Disiplin " dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan, kita cenderung menghubungkan "Disiplin" dengan ketidaknyamanan. Sebagai pendidik, tujuan kita dalam menciptakan anak - anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai - nilai kebajikan universal dan memiliki intrinsik, bukan ekstrinsik. Disiplin positif merupakan salah satu penerapan disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan anak untuk melakukan sesuatu tanpa sogokan, ancaman, maupun hukuman.
Â
III. Â KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Â
1. Bertahan Hidup
2. Kasih sayang dan rasa di terima
3. Penguasaan
4. Kebebasan
5. Kesenangan
Â
IV. Motivasi Perilaku Manusia
Â
Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Â
a. Menghindari ktidaknyamanan dan hukuman
Murid mlakukan disiplin diri karena ia takut dihukum, ini merupakan motivasi intrinsic
b. Mendaoatkan imbalam atau penghargaan dari oranglain
murid melakukan disiplin diri karena ia ingin mendapat imbalan. Ini merupakan motivasi ekstrinsik
c. Menghargai nilai -- niali kebajukan diri sendiri
Murid melakukan disiplin diri karena sadar akan nilai kebijakan dirinya. Ini merupakan motivasi instrinsik
Â
V. Konsep disiplin dengan identitas gagal
HUKUMAN : menyakitkan, tidak nyaman, ,urid taku, memaksa, murid menyembunyikan kesalahan
PENGHARGAAN : Tidak efektif, merusak hubungan ( sifat iri ), mematikan kreativitas.
Â
VI. Konsep disiplin dengan identitas sukses
KONSEKUENSI : penguatan jangka pendek, perlu monitoring brkelanjutan, stimulus respon. Murid hanya menghormati peraturan.
Â
RESTITUSI : Murid bertanggung jawab akan perilakunya, focus pada pemecahan masalah. Murid menghormati dirinya dan oranglain.
Â
VII. KONSEP DISIPLIN dengan pendekatan RESTITUSI
Pengertian restitusi :
Restiitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan
mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat ( Gossen : 2004 )
Â
Ciri -- ciri Restitusi :
Bukan menebus kesalahan, namun belajar dari kesalahan, Memperbaiki hubungan,Â
Tawaran bukan paksaan. menuntun untuk melihat ke dalam diri, mencari kebutuhan dasar yang mendasari Tindakan, Fokus pada karakter, bukan Tindakan, Menguatkan dan fokus pada solusi.
Â
VIII. PERBEDAAN ( contoh kasus ) murid tidak mengerjakan PR
HUKUMAN :
Guru menghukum siswa, Guru marah dan murid menjadi takut
KONSEKUENSI :
Guru memberikan konsekuensi dengan mengerjakan tugas /PR saat istirahat
RESTITUSI :
Guru menanyakan keyakinan kelas/dirinya dan membantu siswa menyesuaikan masalahnya Guru terbuka dan siswa menghormati dirinya dan oranglain
Â
IX. PENERAPAN 5 Posisi control
1. Penghukum :Â
2. pembuat rasa bersalah
3. Teman
4. Pemantau
5. Manajer
PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
TKK EKA PRASETYA IMANUEL
Â
1. Budaya Positif Penanaman literasi pada anak usia dini
Alur kegiatan :
Anak -- anak membawa buku bacaan yang mereka sukai : Penanaman yang berpihak pada anak
Setiap hari selama 15 anak -- anak membaca gambarÂ
Anak berbagi cerita tentang buku yang mereka baca
Dan pulang sekolah anak -- anak membawa buku ceritanya untuk bisa dibacakan oleh keduaorangtuaÂ
Besok buku tersebut dibawa Kembali
Pada puncak tema hari keluarga ada satu keluarga yang mewakili untuk dapat mempraktekkan membaca Bersama keluarga di hadapan keluarga naka -- anak yang lain.
Â
2. Budaya Positif " KEYAKINAN KELAS "
Alur kegiatan :
Guru menanyakan kepada anak -- anak apa yang mereka inginkan supaya kelas menjadi tertib dan bersih
Guru mempersilahkan anak -- anak untuk menyampaikan pendapatnya
Gru menyiapkan beberapa gambar untuk dapat mereka pilih dan kemudian ditempel di depan kelas
Guru Bersama anak -- anak menempel gambar dan kesepakatan kelas yang sudah disepakati Bersama
Antara lain :
1. Kelas tertib
2. Kelas bersih
3. Bagaimana harus bersikap kepada teman
4. Apa yang harus dilakukan saat makan
5. Apa yang harus dilakukan bila kelas kotor
6. Apa yang harus dilakukan bila selesai main
Â
Semoga dapat bermanfaat.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H