Mohon tunggu...
Riani Sumanti
Riani Sumanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Taman Kanak Kanak

Saya adalah seorang Guru Taman Kanak - Kanak yang mendedikasikan hidup saya untuk mengajar, dan saya sangat mencintai dunia anak - anak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penanaman Budaya Positif

21 November 2022   18:52 Diperbarui: 21 November 2022   18:58 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENYEBARKAN PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN PENERAPAN BUDAYA POSITIF

konsep utama modul budaya positif

1. Perubahan paradigma belajar

2. Disipilin positif

3. kebutuhan Dasar Manusia

4. Motivasi perilaku manusia

5. Posisi Kontrol restitusi

6. Keyakinan Kelas

7. Segitiga Restitusi

I. . Perubahan paradigma belajar

Pembelajaran dengan Paradigma Baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dari tahap perkembangan

untuk mewujudkan PROFIL PELAJAR PANCASILA

 

II. Disiplin Positif

 

Dalam budaya kita, makna kata " Disiplin " dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan, kita cenderung menghubungkan "Disiplin" dengan ketidaknyamanan. Sebagai pendidik, tujuan kita dalam menciptakan anak - anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai - nilai kebajikan universal dan memiliki intrinsik, bukan ekstrinsik. Disiplin positif merupakan salah satu penerapan disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan anak untuk melakukan sesuatu tanpa sogokan, ancaman, maupun hukuman.

 

III.  KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

 

1. Bertahan Hidup

2. Kasih sayang dan rasa di terima

3. Penguasaan

4. Kebebasan

5. Kesenangan

 

IV. Motivasi Perilaku Manusia

 

Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

 

a. Menghindari ktidaknyamanan dan hukuman

Murid mlakukan disiplin diri karena ia takut dihukum, ini merupakan motivasi intrinsic

b. Mendaoatkan imbalam atau penghargaan dari oranglain

murid melakukan disiplin diri karena ia ingin mendapat imbalan. Ini merupakan motivasi ekstrinsik

c. Menghargai nilai -- niali kebajukan diri sendiri

Murid melakukan disiplin diri karena sadar akan nilai kebijakan dirinya. Ini merupakan motivasi instrinsik

 

V. Konsep disiplin dengan identitas gagal

HUKUMAN : menyakitkan, tidak nyaman, ,urid taku, memaksa, murid menyembunyikan kesalahan

PENGHARGAAN : Tidak efektif, merusak hubungan ( sifat iri ), mematikan kreativitas.

 

VI. Konsep disiplin dengan identitas sukses

KONSEKUENSI : penguatan jangka pendek, perlu monitoring brkelanjutan, stimulus respon. Murid hanya menghormati peraturan.

 

RESTITUSI : Murid bertanggung jawab akan perilakunya, focus pada pemecahan masalah. Murid menghormati dirinya dan oranglain.

 

VII. KONSEP DISIPLIN dengan pendekatan RESTITUSI

Pengertian restitusi :

Restiitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan

mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat ( Gossen : 2004 )

 

Ciri -- ciri Restitusi :

Bukan menebus kesalahan, namun belajar dari kesalahan, Memperbaiki hubungan, 

Tawaran bukan paksaan. menuntun untuk melihat ke dalam diri, mencari kebutuhan dasar yang mendasari Tindakan, Fokus pada karakter, bukan Tindakan, Menguatkan dan fokus pada solusi.

 

VIII. PERBEDAAN ( contoh kasus ) murid tidak mengerjakan PR

HUKUMAN :

Guru menghukum siswa, Guru marah dan murid menjadi takut

KONSEKUENSI :

Guru memberikan konsekuensi dengan mengerjakan tugas /PR saat istirahat

RESTITUSI :

Guru menanyakan keyakinan kelas/dirinya dan membantu siswa menyesuaikan masalahnya Guru terbuka dan siswa menghormati dirinya dan oranglain

 

IX. PENERAPAN 5 Posisi control

1. Penghukum : 

2. pembuat rasa bersalah

3. Teman

4. Pemantau

5. Manajer

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

TKK EKA PRASETYA IMANUEL

 

1. Budaya Positif Penanaman literasi pada anak usia dini

Alur kegiatan :

Anak -- anak membawa buku bacaan yang mereka sukai : Penanaman yang berpihak pada anak

Setiap hari selama 15 anak -- anak membaca gambar 

Anak berbagi cerita tentang buku yang mereka baca

Dan pulang sekolah anak -- anak membawa buku ceritanya untuk bisa dibacakan oleh keduaorangtua 

Besok buku tersebut dibawa Kembali

Pada puncak tema hari keluarga ada satu keluarga yang mewakili untuk dapat mempraktekkan membaca Bersama keluarga di hadapan keluarga naka -- anak yang lain.

 

2. Budaya Positif " KEYAKINAN KELAS "

Alur kegiatan :

Guru menanyakan kepada anak -- anak apa yang mereka inginkan supaya kelas menjadi tertib dan bersih

Guru mempersilahkan anak -- anak untuk menyampaikan pendapatnya

Gru menyiapkan beberapa gambar untuk dapat mereka pilih dan kemudian ditempel di depan kelas

Guru Bersama anak -- anak menempel gambar dan kesepakatan kelas yang sudah disepakati Bersama

Antara lain :

1. Kelas tertib

2. Kelas bersih

3. Bagaimana harus bersikap kepada teman

4. Apa yang harus dilakukan saat makan

5. Apa yang harus dilakukan bila kelas kotor

6. Apa yang harus dilakukan bila selesai main

 

Semoga dapat bermanfaat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun