Mohon tunggu...
Riani Mayang Anggara
Riani Mayang Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Komputer Indonesia yang hobi membaca, belajar menulis dan mencoba kegiatan baru lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangan-Tangan Pembully

9 Januari 2024   14:03 Diperbarui: 9 Januari 2024   14:39 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadya, seorang siswi SMA, menjadi korban bullying oleh Fira, teman sekelasnya. Bullying yang dilakukan Fira membuat Nadya merasa takut dan tertekan. Siska dari teman Nadya berusaha untuk membantu melawan bullying ini tetapi Orang tua dari Fira pun ikut mendukung aksi bully kepada Nadya, bahkan guru di sekolah pun  dihimbau untuk bungkam dengan kasus bully ini karena Keluarga Fira merupakan salahsatu donatur di sekolah.

Adegan 1

(Di koridor sekolah, Nadya sedang berjalan sendirian. Tiba-tiba, Fira dan teman-temannya datang dari belakang dan menarik tangan Nadya.)

Fira : "Hey, cantik! Kenapa jalannya lambat banget sih?"

Nadya : (tersenyum paksa) "Maaf, aku lagi buru-buru."

Fira : (tertawa)" Buru-buru mau ke mana sih? Mau kabur dari gue?"

Nadya : (menundukkan kepala) "Enggak."

Fira : (mendorong Nadya) "Dasar, cewek so cantik!"

Fira dan teman-temannya membawa Nadya ke kamar mandi, mendorong tubuh Nadya ke tembok dan menjambaknya.

Nadya : "Ampun Fir, sakitt." (merintih kesakitan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun