***
“Lw yakin kalau dia itu bener-bener cewek, Di?â€
“Yakin.â€
“Dari mana? Facebook? Atau udah pernah telpon-telponan?
“Nggak kok. Kalau dari mata orang awam, gw nggak punya bukti apa-apa. Yakin aja.â€
“Lw tahu kan, kalau di internet itu-“
“Ya, ya, ya. Kalau di internet itu gak ada yang 100% bisa dipercaya. Tapi namanya yakin ya yakin. Kaya kalau lw yakin sama tuha-“
“Itu lebay, Di. Kalau sampai lw bandingin keyakinan lw itu sama iman ke tuhan, itu namanya lebay.â€
“Mentang-mentang nama lw juga Iman. Tapi ya, gitu deh pokoknya. Well, sebenarnya gw udah nggak peduli lagi dia itu cewek atau bukan. Suka ya suka.â€
“Gay, dong?â€
“BUKAN GITU!â€
***
Sender : lovely
“hore akhirnya aku diterima sama senpai ituâ€
Eh?
“wah, selamat ya.â€, “udah pedekate berapa lama?â€, “semoga langgeng yaâ€, “traktir dongâ€, “cakep gak senpaimu itu?â€, “pajak jadian, dongâ€. Dari sekian banyak reaksi yng bisa kupikirkan, reaksi normal yang biasa diucapkan seorang teman kepada temannya kalau dia senang karena baru jadian, sms yang kukirim adalah-
To : lovely
“…â€
-yang sepeti itu.
***
From : lovely
“kenapa, du?
Dua hari beikutnya baru aku balas sms yang dia kirim padaku itu.