Pertama, Keynesian mengesampingkan peran uang.
Mereka tidak menjelaskan bagaimana uang mempengaruhi keputusan oleh aktor ekonomi. Tentu saja, keputusan tersebut pada akhirnya mempengaruhi aktivitas perekonomian.
Friedman memandang uang adalah sisi penting lainnya dari perekonomian modern. Rumah tangga memperhitungkan uang yang mereka miliki sebelum mengambil keputusan untuk membeli barang dan jasa. Begitu juga, bisnis melihat uang dan harganya (suku bunga) ketika memutuskan investasi.
Kedua, Keynesian gagal menjelaskan dampak utang pemerintah terhadap tingkat bunga dan aktivitas ekonomi.
Dalam argumen Keynesian, untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, pemerintah meningkatkan belanjanya atau menurunkan pajak. Itu seringkali mengarah pada defisit anggaran yang lebih tinggi.
Pemerintah menutupi anggaran defisit melalui utang. Menaikkan pajak di masa depan untuk menutupi defisit adalah kurang populer secara politis. Oleh karena itu, opsi yang lebih mudah adalah dengan utang.
Nah, disinilah poinnya. Keynesian tidak menjelaskan bagaimana utang mempengaruhi perekonomian.
Peningkatan utang oleh pemerintah mendorong naik suku bunga di perekonomian domestik. Naiknya suku bunga mempengaruhi biaya modal dan keputusan investasi sektor swasta (melalui efek crowding-out).
Ketiga, kebijakan fiskal melibatkan jeda. Itu tidak efektif untuk segera memberi dampak ke perekonomian.
Penganggaran (pajak dan pengeluaran) memakan waktu lebih panjang dan lebih kompleks karena melibatkan proses politik. Jadi, ketika diimplementasikan, perekonomian kemungkinan telah berubah arah.
3. Perbedaan Moneteris dan Keynesian
- Ekonomi Keynesian