2. Pembangunan Jalur Kereta Api
Jalur kereta api Padang Panjang pertama kali diresmikan pada tahun 1891 sebagai bagian dari proyek besar untuk mengangkut batubara dari Sawahlunto ke pelabuhan Emmahaven (sekarang Pelabuhan Teluk Bayur). Jalur ini dikenal dengan nama "Jalur Kereta Api Padang-Sawahlunto" dan menjadi salah satu jalur kereta api tertua di Indonesia. Selain untuk angkutan batubara, jalur ini juga digunakan untuk angkutan penumpang di kemudian hari.
3. Transportasi Jalan Raya
Selain jalur kereta api, perkembangan jalan raya juga berperan penting dalam transportasi di Padang Panjang. Seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor pada pertengahan abad ke-20, jaringan jalan raya yang menghubungkan Padang Panjang dengan kota-kota lain seperti Bukittinggi, Padang, dan Solok semakin berkembang. Jalan Lintas Sumatera yang melewati Padang Panjang menjadi salah satu jalur utama di Sumatera Barat.
4. Transportasi Modern
Saat ini, Padang Panjang memiliki berbagai moda transportasi modern. Terminal bus dan angkutan umum menyediakan layanan bagi penduduk setempat dan wisatawan. Stasiun kereta api masih beroperasi dan menjadi bagian dari jalur kereta api wisata yang menghubungkan Padang Panjang dengan Sawahlunto, yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah.
5. Peran dalam Pariwisata
Sebagai kota yang dikenal sebagai "Kota Serambi Mekah," Padang Panjang juga berperan sebagai pintu gerbang menuju berbagai destinasi wisata di Sumatera Barat. Hal ini membuat transportasi di Padang Panjang tidak hanya berfungsi untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga mendukung sektor pariwisata.
Sejarah transportasi di Padang Panjang mencerminkan transformasi kota ini dari pusat pengangkutan barang pada masa kolonial menjadi kota dengan infrastruktur transportasi yang mendukung kebutuhan modern dan pariwisata.
6. Bendi sebagai Transportasi Tradisional