Setelah kemerdekaan Indonesia, peran Padang Panjang dalam transportasi batubara mengalami perubahan. Dengan penurunan produksi batubara di Sawahlunto dan berkurangnya penggunaan kereta api untuk pengangkutan batubara, Padang Panjang mulai beralih fokus pada sektor lain, seperti pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Namun, jejak sejarah hubungan dengan batubara masih terlihat melalui sisa-sisa infrastruktur kereta api yang ada.Â
Kereta api dan stasiunnya tetap dikenang dan diajarkan kepada murid Taman Kanak-Kanak. Mereka bergantian melakukan kunjungan sejarah ke stasiun tersebut. Pun masyarakat setempat selalu mengingat momen KAI berupa Galanggang Arang di Stasiun Kereta Api Padang Panjang. Momen ini adalah kegiatan perayaan budaya yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Kota Padang Panjang.
Galanggang Arang merupakan rangkaian kegiatan Penguatan Ekosistem Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). WTBOS merupakan salah satu Warisan Dunia yang ditetapkan UNESCO pada tahun 2019. Pada tahun 2024, Galanggang Arang #8 diselenggarakan di Stasiun Kereta Api Padang Panjang pada tanggal 6-7 Agustus 2024.
Kelima, Warisan Sejarah
Saat ini, jalur kereta api Padang Panjang-Sawahlunto telah menjadi bagian dari jalur wisata yang dikenal sebagai "Kereta Wisata Mak Itam," yang memberikan pengalaman perjalanan unik melalui pemandangan alam Sumatera Barat yang indah dan menelusuri sejarah transportasi batubara.
Stasiun-stasiun bersejarah dan jalur kereta ini menjadi bagian dari warisan industri batubara di wilayah tersebut. Padang Panjang tetap menjadi kota yang penting dalam sejarah transportasi dan industri batubara di Sumatera Barat, dengan warisan yang terus dihargai sebagai bagian dari identitas dan sejarah lokal.
Berikut Ikhtisar Sejarah Transportasi di Padang Panjang:
1. Masa Kolonial
Pada masa kolonial Belanda, Padang Panjang menjadi bagian penting dari jaringan transportasi yang menghubungkan kawasan pedalaman Sumatera Barat dengan pantai barat Sumatera.
Pembangunan jalur kereta api oleh pemerintah kolonial pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 merupakan tonggak penting dalam sejarah transportasi Padang Panjang. Jalur kereta api ini menghubungkan Padang Panjang dengan pelabuhan di Padang dan kawasan tambang di Sawahlunto.