Pada akhir abad ke-19, pemerintah kolonial Belanda membangun jalur kereta api yang menghubungkan tambang batubara di Sawahlunto dengan pelabuhan Emmahaven (sekarang Pelabuhan Teluk Bayur) di Padang.Â
Padang Panjang menjadi salah satu kota penting di jalur ini karena letaknya yang strategis sebagai titik persimpangan dan penghubung.
Kedua, Jalur Kereta Api Padang Panjang-Sawahlunto
Masih terbayang baru pertama ke Kota ini untuk kuliah tahun 1994, kakakku mengajak ke stasiun kereta. Kemudian kami mencoba naik kereta ini dari Padang Panjang Danau Singkarak. Jalur kereta unik melalui bukit-bukit. Uniknya lagi seolah masinis membelakangi jalan.
Jalur kereta api yang diresmikan pada tahun 1891 ini sebetulnya dirancang untuk mengangkut batubara dari tambang di Sawahlunto menuju pelabuhan untuk diekspor. Bukan kereta penumpang seperti kereta yang kunaiki dari Jakarta ke Semarang.Â
Jalur ini melintasi wilayah Padang Panjang, menjadikannya kota transit penting dalam logistik batubara ketika batubara masih banyak di Sawahlunto. Stasiun kereta api Padang Panjang menjadi salah satu stasiun kunci untuk pengangkutan batubara, selain melayani penumpang.
Ketiga, Dampak Ekonomi
Kehadiran jalur kereta api dan industri batubara membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Padang Panjang. Kota ini berkembang sebagai pusat perdagangan dan jasa yang melayani kebutuhan para pekerja tambang dan pengangkutan. Infrastruktur kota, seperti jalan raya dan fasilitas umum, juga mengalami peningkatan sebagai bagian dari pengembangan transportasi batubara.
Keempat, Perubahan Pasca Kemerdekaan