Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Krisis Transportasi Membuatku Memilih Motor Meski Kredit

19 Januari 2025   17:49 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendi transportasi tradisional Kota Padang Panjang: Foto Pasbana.com

Setelah kemerdekaan Indonesia, peran Padang Panjang dalam transportasi batubara mengalami perubahan. Dengan penurunan produksi batubara di Sawahlunto dan berkurangnya penggunaan kereta api untuk pengangkutan batubara, Padang Panjang mulai beralih fokus pada sektor lain, seperti pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Namun, jejak sejarah hubungan dengan batubara masih terlihat melalui sisa-sisa infrastruktur kereta api yang ada. 

Kereta api dan stasiunnya tetap dikenang dan diajarkan kepada murid Taman Kanak-Kanak. Mereka bergantian melakukan kunjungan sejarah ke stasiun tersebut. Pun masyarakat setempat selalu mengingat momen KAI berupa Galanggang Arang di Stasiun Kereta Api Padang Panjang. Momen ini adalah kegiatan perayaan budaya yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Kota Padang Panjang.

Galanggang Arang merupakan rangkaian kegiatan Penguatan Ekosistem Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). WTBOS merupakan salah satu Warisan Dunia yang ditetapkan UNESCO pada tahun 2019. Pada tahun 2024, Galanggang Arang #8 diselenggarakan di Stasiun Kereta Api Padang Panjang pada tanggal 6-7 Agustus 2024.

Galanggang Arang di Stasiun Kereta Api :Foto Kemdikbud go.id
Galanggang Arang di Stasiun Kereta Api :Foto Kemdikbud go.id

Kelima, Warisan Sejarah

Saat ini, jalur kereta api Padang Panjang-Sawahlunto telah menjadi bagian dari jalur wisata yang dikenal sebagai "Kereta Wisata Mak Itam," yang memberikan pengalaman perjalanan unik melalui pemandangan alam Sumatera Barat yang indah dan menelusuri sejarah transportasi batubara.

Stasiun-stasiun bersejarah dan jalur kereta ini menjadi bagian dari warisan industri batubara di wilayah tersebut. Padang Panjang tetap menjadi kota yang penting dalam sejarah transportasi dan industri batubara di Sumatera Barat, dengan warisan yang terus dihargai sebagai bagian dari identitas dan sejarah lokal.

Berikut Ikhtisar Sejarah Transportasi di Padang Panjang:

1. Masa Kolonial

Pada masa kolonial Belanda, Padang Panjang menjadi bagian penting dari jaringan transportasi yang menghubungkan kawasan pedalaman Sumatera Barat dengan pantai barat Sumatera.

Pembangunan jalur kereta api oleh pemerintah kolonial pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 merupakan tonggak penting dalam sejarah transportasi Padang Panjang. Jalur kereta api ini menghubungkan Padang Panjang dengan pelabuhan di Padang dan kawasan tambang di Sawahlunto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun