Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semangat Membara Vs Semangat Menurun di Hari Pertama Sekolah

8 Januari 2025   21:54 Diperbarui: 8 Januari 2025   21:54 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemenang Lomba Berfoto Bersama: Foto Sumbar Kemenag go.id

Kita perlu tahu berapa nilai rapor kita karena itu adalah cerminan dari usaha, pemahaman, dan perkembangan kita selama belajar. Dengan mengetahui nilai tersebut, kita bisa mengevaluasi diri—apakah sudah cukup baik belajar atau masih perlu diperbaiki lagi.

Nilai rapor juga membantu kita mengenali kekuatan dan kelemahan, sehingga kita dapat fokus pada hal-hal yang perlu ditingkatkan. Selain itu, dengan mengetahui nilai, kita bisa merasa lebih bertanggung jawab terhadap proses belajar dan memiliki motivasi untuk terus berkembang.

Kalau kita tidak peduli pada nilai rapor kita, itu sama saja seperti berjalan tanpa tujuan. Kita tidak tahu apakah langkah yang kita ambil sudah benar atau masih salah. Ketidakpedulian bisa membuat kita stagnan, tidak berkembang, bahkan kehilangan kesempatan untuk menjadi lebih baik. 

Padahal, nilai rapor bukan hanya angka, tetapi juga alat untuk mengenali diri, memahami kemampuan, dan merancang masa depan yang lebih baik. Dengan peduli pada hasil, kita menunjukkan bahwa kita peduli pada diri sendiri dan ingin sukses di kemudian hari.

"Refleksi dan Harapan: Membentuk Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Lebih Bermakna"

Setelah menasihati mereka tentang pentingnya mengetahui nilai dan mencintai diri sendiri, aku mengarahkan pembicaraan ke pengalaman belajar selama satu semester terakhir. “Nah, sekarang ibu ingin tahu, bagaimana kesan kalian belajar Bahasa Indonesia selama ini? Apa yang menurut kalian menyenangkan, menantang, atau mungkin membosankan? Ibu ingin mendengar dari kalian, karena ini adalah cara kita untuk saling belajar dan memperbaiki.” 

Beberapa siswa mulai mengangkat tangan, menyampaikan pengalaman mereka dengan antusias. Ada yang mengatakan mereka suka materi tentang menulis cerita, ada pula yang merasa terlalu banyak latihan menulisnya, bosan kata mereka.

Setelah mendengar kesan mereka, aku melanjutkan, “Sekarang, ibu juga ingin tahu saran dan kritik kalian untuk semester depan. Apa yang harus ibu perbaiki? Apakah ada metode pembelajaran yang menurut kalian perlu diubah, atau materi yang ingin kalian pelajari lebih dalam?” Siswa-siswa itu tampak bersemangat memberikan masukan. Kali ini aku menyuruh mereka menulis di kertas.

Ada yang menulis lebih banyak diskusi kelompok, ada pula yang berharap materi dikaitkan lebih sedikit dan jangan menulis lagi. Adapula usul menulis tentang kehidupan sehari-hari saja. Aku pun mencatat semua masukan itu dengan serius. Aku menyadari bahwa pembelajaran yang efektif bukan hanya tentang guru mengajar, tetapi juga bagaimana siswa merasa didengar dan dihargai.

Tak terasa pembelajaran selesai di kelas 9F. Akupun lanjut masuk di kelas 9J. Aku menerapkan pola mengajar sama. Di kelas ini yang tidak hadir Ali. Ia pun terkait masalah yang sama dengan Bintang dkk. Cabut di malam hari dari asrama.

Ketika ia diminta menulis refleksi dan kronologi cabutnya, isi tulisan sama dengan Bintang dkk. Sepertinya mereka sepakat menyontek. Di kelas ini ada 12 siswa yang tidak ingat berapa nilai Bahasa Indonesianya di rapor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun