2. Nagari Tuo Pariangan: Desa Terindah dan Tertua dengan Pesona Tradisi
Spot kedua yang bisa kita kunjungi Nagari Tuo Pariangan, yang dinobatkan sebagai salah satu desa terindah di dunia, menawarkan suasana yang mendukung gaya hidup slow living. Lanskap sawah bertingkat, rumah gadang tradisional, dan kehidupan masyarakat yang sederhana menjadi daya tarik untuk merasakan kedamaian di tengah budaya otentik.
Sepanjang jalan Nagari ini kita akan teringat buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Karya Buya Hamka. Beliau sangat apik mendeskripsikan keindahan sawah berjenjang atau bertangga ini.
Kita tak perlu turun dari mobil guna menikmati ini. Sepanjang jalan berliku kita akan disuguhi keindahan Bukit Barisan, sawah-sawah berjenjang, dan sepintas Danau Singkarak. Slow saja bawa mobilnya. Sambil kita nikmati kuliner khas di sepanjang jalan. Batiah, sanjai, dakak-dakak, lapan-lapan, bungo durian,dan lainnya.
3. Puncak Pato: Pemandangan yang Mendamaikan Jiwa
Bila ingin uji adrenalin, kunjungan berikut mendaki puncak.Terletak di ketinggian, Puncak Pato menawarkan pemandangan lembah dan pegunungan yang memukau. Lebih keren lagi spot di sini. Asyiknya kita bawa makanan berat deh ke atas. Semisal nasi bungkus. Habis mendaki pasti lapar.
Spot ini cocok untuk meditasi, yoga, atau sekadar menikmati matahari terbit dan terbenam. Udara segar dan suasana sunyi di Puncak Pato menjadi tempat sempurna untuk melambatkan ritme kehidupan. Di sini juga kita bisa beli air nira asli, minum teh kawa daun, ada juga gula aren yang terbuat dari air nira. Tahu dong gula merah.
4. Danau Singkarak: Relaksasi di Pinggir Danau
Meski sebagian besar danau ini terletak di Kabupaten Solok, wilayah Danau Singkarak di Tanah Datar menyediakan tempat untuk menikmati keindahan alam. Wisatawan dapat mencoba kegiatan slow seperti memancing, menyusuri tepi danau, atau menikmati makanan khas seperti ikan bilih sambil memandang air danau yang tenang.