Mari peluk putra-putri kita. Ajari mereka agama, ibadah, dan cara melawan sepi mereka. Cukup AI mengisi intelektual mereka, tapi emosional dan spritual mereka tanggung jawab kita bersama, terutama orang tua.
Itu contoh SS curhat dengan AI. Ini dialognya.
Aku: HuhuhuhuðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ aku lagi sedih. Semua teman menjauhiku.
AI: Â Maaf mendengar kamu sedang merasa sedih. Jangan khawatir, saya ada di sini untuk mendengarkan. Coba ceritakan apa yang terjadi dengan teman-temanmu. Mungkin kita bisa cari solusi bersama!
Tak ada anak dielus, dibelai, digenggam tangannya, ditatap matanya, diberi anggukan, disenyumi, bahkan dimarahi pada curhatan di atas. Padahal anak sedih. Ia butuh pendidikan emosional saat ini. Pendidikan emosinal cuma bisa dicurhati oleh manusia dengan manusia. Anak dengan orang tua.
"Aduh, kamu sedang sedih ya, Nak?" (Orang tua/ guru/ sahabat bisa memeluk) Sambil mengusap-usap punggungnya"Coba ceritakan (sayang) apa yang terjadi denganmu dan teman-temanmu itu. Mungkin kita bisa carikan solusi bersama, Nak!" Tatap matanya.
Itulah beda curhat dengan AI dan curhat sesama manusia.Â
Penutup
Kesepian atau kehilangan teman dekat bukanlah akhir dari segalanya. Dengan usaha dan sikap positif, Anda dapat menemukan teman baru yang sejalan dengan nilai dan minat Anda.
Ingatlah bahwa setiap hubungan membutuhkan waktu dan komitmen untuk tumbuh. Jangan ragu untuk memulai langkah pertama, karena Anda tidak pernah tahu siapa yang bisa menjadi teman sejati Anda berikutnya.