Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Anak Bermental Korban dan Orang Tua Mulai Jompo

26 Desember 2024   20:45 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:14 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Playing Victim Mentality  : Foto by Marketeers.com

Ilustrasi Scheerenshoot Peta Konsep Hidup Siswa Paragraf Terakhir tentang Perlakuan Terhadap Orang Tua: Foto Dokumen Pribadi
Ilustrasi Scheerenshoot Peta Konsep Hidup Siswa Paragraf Terakhir tentang Perlakuan Terhadap Orang Tua: Foto Dokumen Pribadi

Tiga contoh di atas pada paragraf terakhir merupakan cita dan harapan mereka bagaimana memperlakukan orang tua saat mereka sukses. Siswa diedukasi bahwa keutamaan utama di dunia ini memberi kepada orang tua.

Siswa perlu diedukasi seperti di atas bahwa salah satu keutamaan terbesar mereka di dunia ini adalah memberikan kepada orang tua, baik dalam bentuk kasih sayang, perhatian, maupun dukungan materi.

Orang tua adalah sosok yang telah berkorban begitu banyak demi kehidupan anak-anaknya dari mengandung bagi ibu hingga melahirkan, bagi ayah mencari nafkah sehingga memberi kepada mereka orang tua merupakan wujud bakti dan penghargaan atas pengorbanan mereka.

Dalam Islam, perintah untuk berbuat baik kepada orang tua diiringi dengan anjuran untuk berinfaq, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 215:

"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang mereka infakkan. Katakanlah, ‘Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaklah diberikan kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan.’"

Ayat ini menegaskan pentingnya mendahulukan orang tua dalam hal berinfaq (memberi), menunjukkan bahwa memberikan kepada mereka adalah bentuk amal yang sangat mulia. Dengan pemahaman ini, siswa diajak untuk tidak hanya menghormati, tetapi juga membalas kebaikan orang tua melalui perbuatan nyata, baik saat mereka masih sehat maupun ketika membutuhkan dukungan di masa tua.

Selain itu, anak-anak perlu dilatih untuk menjadi lebih mandiri. Kemandirian bukan hanya soal memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga kemampuan untuk berkontribusi dan membantu orang tua di masa depan. 

Melalui pendidikan emosional itu dan pembelajaran keterampilan hidup, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, siap menghadapi tantangan, dan mampu mendukung orang tua mereka ketika waktunya tiba.

Dengan demikian, hubungan antara anak dan orang tua akan semakin erat, penuh dengan empati dan rasa saling mendukung. Begitupun kita orang tua perlu mempersiapkan diri menghadapi masa jompo. Tanamkan dalam hati untuk tidak meminta bantuan kepada manusia termasuk kepada anak, saudara, kerabat.

Mintalah pertolongan kepada Allah dengan selalu berdzikir dan mengingat-Nya. Ucapkanlah dalam setiap tarikan nafas, "Hasbunallah wa ni'mal wakil" (Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Dia sebaik-baik pelindug).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun