Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena Mencontek dalam Dunia Pendidikan: Mengurai Akar Masalah dan Solusinya

18 Desember 2024   20:23 Diperbarui: 19 Desember 2024   10:15 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurangnya pemahaman materi, pengaruh teman sebaya, dan lemahnya nilai integritas pada siswa mendorong mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan nilai tanpa usaha. Selain itu, sistem pendidikan yang terlalu fokus pada hasil akhir tanpa memberikan ruang bagi pemahaman konsep turut memicu fenomena ini.

Dampak mencontek sangat merugikan siswa di masa depannnya. Dampak itu akan berimbas baik bagi individu maupun sistem pendidikan kita. Kebiasaan ini menghambat pengembangan kemampuan berpikir kritis, merusak karakter siswa, dan menurunkan kredibilitas institusi pendidikan.

Nilai akademik yang diperoleh pun menjadi tidak bermakna karena tidak mencerminkan kemampuan nyata siswa sehari-hari. Selain itu, suasana belajar menjadi tidak kondusif karena kejujuran tidak lagi dihargai.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif, sementara orang tua perlu menanamkan nilai kejujuran sejak dini.

Sekolah juga harus menerapkan program pendidikan karakter dan sistem penilaian yang lebih holistik. Dengan langkah ini, siswa diharapkan memiliki kesadaran untuk belajar secara jujur dan bertanggung jawab sehingga menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih sehat dan bermakna.

Fenomena Mencontek pada Siswa: Sebuah Analisis Berdasarkan Teori Pendidikan: Mengurai Masalah dan Solusinya

Mencontek, meskipun sering dianggap lumrah dalam lingkungan pendidikan, adalah tindakan yang menyimpan masalah kompleks. Tidak hanya melanggar etika akademik tapi fenomena ini mencerminkan berbagai faktor yang saling berkaitan seperti sudah diuraikan di atas. 

Yah, mulai dari tekanan akademik hingga pengaruh lingkungan, tak ada UN, dan sistem zonasi. Dengan memanfaatkan teori pendidikan dan psikologi, mudah-mudahan kita dapat memahami akar permasalahan serta dampak negatif dari fenomena ini secara lebih mendalam.

Faktor Penyebab Fenomena Mencontek dan Solusinya

1. Tekanan Akademik dan Kebutuhan Pengakuan

"Menurut Teori Kebutuhan Abraham Maslow, siswa cenderung mencontek ketika kebutuhan mereka akan penghargaan (esteem needs) tidak terpenuhi. Tekanan akademik yang berlebihan sering membuat siswa merasa tidak mampu sehingga mereka mencari jalan pintas untuk mendapatkan nilai tinggi demi pengakuan." (Abraham Maslow)

Kadang mereka malu bila salah. Selain itu mereka juga memiliki dua sifat berlawanan. Ingjn diakui bernilai tinggi, namun malas untuk bekerja. Bahkan demi mendapatkan jawaban tugas, latihan, dan ujian mereka tak segan mengancam dan membayar seperti sistem joki. Meski mereka baru SMP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun