Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena Mencontek dalam Dunia Pendidikan: Mengurai Akar Masalah dan Solusinya

18 Desember 2024   20:23 Diperbarui: 19 Desember 2024   10:15 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar uang berisi contekan pilihan ganda: Foto Dokumen Pribadi

"80!" Jawab Bu Liana.

"Ya, udah. Pas batas KKM saja nilai Bahasa Indonesia saya, Bu." Tutup Pasha.

Begitulah mereka, merasa tidak perlu memahami materi secara mendalam, asalkan nilai mencukupi untuk lulus-sudah cukup. Toh akan diterima di sekolah lanjutan lewat jalur zonasi

Hal itu membuat siswa lebih fokus mencari cara instan, mencontek, dan mengupah bikin tugas daripada belajar sungguh-sungguh. Akibatnya, mereka nol ilmu, nol wawasan, dan potensi mereka untuk berkembang terhambat, nilai kejujuran dalam belajar pun terabaikan.

Selain itu kurangnya pengawasan yang ketat saat ujian sekolah atau ujian harian pun memberikan kesempatan mereka untuk mencontek menjadi lebih terbuka. Padahal, perilaku seperti itu justru menghambat siswa untuk mengembangkan kejujuran dan kemandirian mereka sebab dua nilai penting yang seharusnya mereka pelajari selama menempuh pendidikan tak terlaksana.

Dua nilai yang dimaksud adalah kejujuran dan kemandirian.

Kejujuran

Siswa diharapkan bersikap jujur dalam setiap proses belajar, termasuk saat menghadapi ujian, saat latihan, dan saat belajar dengan mereka mengandalkan pemahaman mereka sendiri tanpa mencontek. Kejujuran adalah fondasi penting dalam membangun karakter yang kuat dan dapat dipercaya kelak.

Kemandirian

Siswa didorong untuk belajar sendiri dan bertanggung jawab sendiri atas proses serta hasil belajarnya. Kemandirian ini penting agar mereka mampu menghadapi tantangan secara mandiri di masa depan tanpa bergantung pada cara-cara tidak benar, seperti mencontek. Bila mereka tak tangguh tentu mudah merasa kalah dan frustasi.

Mencontek sebagai tindakan yang mereka anggap lumrah tetapi sebenarnya mencerminkan berbagai masalah dalam dunia pendidikan mereka. Faktor utama yang mendorong perilaku ini meliputi tekanan akademik yang berlebihan dari orang tua mereka dan guru mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun